Bantul Tingkatkan Wawasan Kepariwisataan Bagi Pengelola Desa

Red: Bilal Ramadhan

Warga berwisata di kawasan Hutan Pinussari Mangunan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (16/9). Sejak Selasa (14/9) Pinussari Mangunan sudah menerima wisatawan yang mampu menunjukkan tanda hijau dan kuning dari aplikasi peduli lindungi. Di samping itu juga tidak menerima kunjungan anak-anak dibawah 12 tahun. Kekuatan sinyal internet menjadi masalah di kawasan wisata ini. Beberapa pengunjung susah untuk mengakses dan memindai barcode aplikasi peduli lindungi.
Warga berwisata di kawasan Hutan Pinussari Mangunan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (16/9). Sejak Selasa (14/9) Pinussari Mangunan sudah menerima wisatawan yang mampu menunjukkan tanda hijau dan kuning dari aplikasi peduli lindungi. Di samping itu juga tidak menerima kunjungan anak-anak dibawah 12 tahun. Kekuatan sinyal internet menjadi masalah di kawasan wisata ini. Beberapa pengunjung susah untuk mengakses dan memindai barcode aplikasi peduli lindungi. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengadakan Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata bagi pengelola desa wisata daerah itu guna memberikan dan meningkatkan wawasan tentang kepariwisataan terhadap sumber daya manusia pariwisata tersebut.

"Tujuan kegiatan ini agar para peserta mengetahui dan memahami pengetahuan dasar tentang kepariwisataan serta pentingnya Sapta Pesona dalam mewujudkan masyarakat sadar wisata," kata Kepala Seksi SDM Pariwisata, Dinas Pariwisata Bantul Lina Yulinasari.

Menurut dia, pelatihan pengelolaan desa wisata diikuti 40 orang perwakilan dari 12 desa yang sudah dan akan membentuk desa wisata yaitu Desa Sumbermulyo, Gilangharjo, Bawuran, Sitimulyo, Caturharjo, Baturetno, Srimartani, Pleret, Wijirejo, Panggungharjo, Trimurti, dan Desa Srimulyo.

Selain wawasan kepariwisataan, pelatihan juga bertujuan agar peserta mengetahui dan memahami pengembangan dan pengelolaan produk pariwisata di desa wisata, dan juga sebagai penguatan kelembagaan desa wisata dan pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan kemandirian SDM pengelola.

"Serta meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kompetensi pengelolaan desa wisata agar lebih profesional dan berkualitas, dan memberikan pelayanan kepada wisatawan, memberi peluang sebesar-besarnya kepada masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan melalui desa wisata," katanya.

Dia mengatakan, pelatihan dilaksanakan selama empat hari mulai 27 sampai 30 September, meliputi dua hari untuk mendapat pengetahuan, satu hari kunjungan lapangan di Desa Wisata Purwosari Kulon Progo, dan satu hari praktek lapangan di Desa Wisata Wukirsari Bantul.

Terkait


Pencapaian Vaksin Dosis Pertama Jakarta Barat 73 Persen

Pemprov DKI Ajak Komite Sekolah Kejar Vaksinasi Remaja

Pemprov DKI Terus Targetkan Warga Belum Vaksinasi

Izin Konser dan Resepsi di Bekasi Tunggu Vaksin Rampung

Pemkot Bogor Gelar Simulasi PTM Terbatas

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark