Vaksinasi Pelajar Dosis Pertama Capai 90 Persen
Red: Agus Yulianto
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pelajar di SMP. | Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah/aww.
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota Malang menyatakan, pencapaian vaksinasi dosis pertama untuk para pelajar yang ada di Kota Malang, Jawa Timur, sudah mencapai 90 persen, dari total 45 ribu pelajar yang ada di wilayah tersebut. Vaksinasi untuk dosis pertama tersebut dilakukan untuk para pelajar pada jenjang pendidikan sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP).
"(Vaksinasi dosis pertama) Sudah 90 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan, dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana, Rabu (29/9).
Suwarjana menjelaskan, untuk saat ini, pihaknya juga tengah mendorong pelaksanaan vaksinasi dosis kedua untuk para pelajar tersebut. Pelaksanaan vaksinasi dosis kedua itu, sudah mulai dilakukan pada 28 September 2021.
Dia menambahkan, untuk saat ini, capaian vaksinasi dosis pertama untuk para pelajar tingkat SMP tersebut menyisakan kurang lebih sebanyak 2.000 siswa. Sementara untuk tingkat SD, hanya menyisakan sejumlah siswa yang ada di wilayah Kecamatan Kedungkandang, dan Blimbing.
"Untuk yang belum tervaksin (dosis pertama), SMP ada sekitar 2.000 siswa. Sementara untuk SD, tinggal Kecamatan Kedungkandang, dan Kecamatan Blimbing," ujarnya.
Dia mengharapkan, pelaksanaan vaksinasi dosis pertama diharapkan bisa segera rampung, sehingga bisa mendorong upaya percepatan untuk suntikan dosis kedua bagi para pelajar. Penyelesaian untuk suntikan dosis pertama, ditargetkan rampung Oktober 2021.
"Mudah-mudahan target ini bisa segera rampung, dan segera melakukan percepatan untuk dosis kedua," ujarnya.
Percepatan pelaksanaan vaksinasi tersebut bertujuan agar seluruh pelajar khususnya yang ada di wilayah Kota Malang memiliki kekebalan kelompok terhadap virus Corona. Sehingga, pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas bisa berjalan dengan lancar, dan aman.
Saat ini, di Kota Malang, sudah dilakukan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas. Namun, hingga kini, belum ditemukan adanya klaster penyebaran virus Corona di lingkungan sekolah.