BUMD Pemkot Surabaya Kucurkan Pinjaman Modal Usaha bagi UMKM
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
BUMD Pemkot Surabaya Kucurkan Pinjaman Modal Usaha bagi UMKM (ilustrasi). | Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya melalui salah satu BUMD, yakni PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya Artha Utama berupaya meningkatkan perekonomian para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan meluncurkan produk Puspita. Puspita merupakan kependekan dari Pinjaman UMKM Surabaya Pasti Tangguh. Yakni program kredit dengan bunga murah.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, di samping upaya penanggulangan Covid-19, fokus utama saat ini adalah bagaimana menggerakkan dan meningkatkan perekonomian UMKM. "Fokus saat ini adalah bagaimana meningkatkan dan menggerakkan ekonomi umat serta meningkatkan taraf hidup warga Kota Surabaya," kata Eri di Surabaya, Senin (4/10).
Eri menyatakan dukungannya kepada BPR Surya Artha Utama yang berinovasi menggerakkan perekonomian UMKM Surabaya. Ia juga menginginkan adanya pendampingan terhadap para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya. "Posisinya jangan sampai dia (pelaku UMKM) jadi lemah, jatuh. Kita harus menguati," ujarnya.
Eri menilai, apabila ada UMKM Surabaya yang memanfatkaan program Pispita, artinya mereka mempunyai semangat untuk berubah. Akan tetapi, yang paling penting adalah bagaimana pendapatan mereka harus lebih meningkat. Maka dsri itu Eri menginstruksikan Perangkat Daerah (PD) terkait untuk melakukan pendampingan.
"Nanti kita dampingi terus. Kita pantau berapa pendapatannya, perkembangannya. Kita support alat-alatnya juga. Dan mereka bisa pinjam dana untuk beli bahan-bahannya," kata Eri.
Direktur Utama PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya Artha Utama, Renny Wulandari menjelaskan, sebagai salah satu BUMD milik Pemkot Surabay, pihaknya berkomitmen mendukung upaya pemulihan ekonomi masyarakat. Ia mengungkapkan, untuk Program Puspita bhnganya hanya tiga persen selama setahun.
Renny menjelaskan, program ini fokus utamanya adalah untuk membantu UMKM Surabaya. Ia mengungkapkan, program yang dilaunching pada 31 Mei 2021 sudah membiayai pinjaman kepada 419 pelaku UMKM Surabaya.
"Sejak dilaunching sampai bulan Agustus 2021, kami sudah membiayai 419 UMKM yang tersebar di Surabaya. Nilainya, lebih dari Rp1 miliar," kata dia.
Pada program Puspita, Renny menerangkan, BPR Surya Artha Utama telah menyiapkan total pinjaman Rp2 miliar. Hingga saat ini, ada sekitar 419 UMKM yang telah memanfaatkan program tersebut dan ditargetkan dapat terserap seluruhnya hingga akhir 2021.
"Kami ada dana yang bisa diserahkan ke Puspita ini sebesar Rp2 miliar. Sekarang terserap Rp1 miliar lebih. Jadi, kami bergerak terus, dan kami optimis sampai akhir tahun capai target (Rp2 miliar)" ujarnya.