REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi menilai sasaran intervensi untuk penurunan angka stunting di provinsi itu harus jelas. Mahyeldi menginginkan agar upaya yang dilakukan untuk menurunkan stunting bisa lebih fokus dan terukur.
"Jika sasarannya jelas. Datanya valid maka programnya lebih terarah. Capaian yang bisa didapatkan dalam satu tahun juga bisa terpantau sehingga evaluasi bisa dilakukan dengan cepat," katanya saat menghadiri Presentasi BKKBN dalam Penanganan Stunting di Istana Gubernur, Jumat (8/10).
Menurut Mahyeldi, sasaran intervensi yang paling tepat itu adalah di nagari (setingkat desa). Karena data tentang kemiskinan yang berkaitan erat dengan stunting itu memang ada di tingkat nagari.
Program yang dibuat untuk intervensi menurut Mahyeldi juga bisa memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) di nagari seperti bidan, kader PKK, Dasawisma dan kader Posyandu.
Mahyeldi mendukung inovasi yang dilakukan BKKBN Sumbar dengan membuat aplikasi yang memuat data stunting. Ia menyebut Kominfo Sumbar sudah membuat dan menangani banyak aplikasi sehingga memiliki pengalaman yang cukup luas untuk memberikan dukungan dalam menyempurnakan aplikasi milik BKKBN.
"Mudah-mudahan target angka stunting menurun menjadi 14 persen pada 2024 bisa tercapai di Sumbar," ujar Mahyeldi.