Raih Emas, Hendro: Catatan Waktunya Buruk

Atlet Jawa Barat Hendro meminum air saat bertanding dalam nomor jalan cepat 20 kilometer putra PON Papua di kompleks Freeport, Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (9/10/2021). Hendro berhasil meraih medali emas, sementara atlet Daerah Istimewa Yogyakarta Bayu Prasetyo meraih medali perak dan atlet Sulawesi Barat Nursalim Bahri meraih medali perunggu.
Atlet Jawa Barat Hendro meminum air saat bertanding dalam nomor jalan cepat 20 kilometer putra PON Papua di kompleks Freeport, Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (9/10/2021). Hendro berhasil meraih medali emas, sementara atlet Daerah Istimewa Yogyakarta Bayu Prasetyo meraih medali perak dan atlet Sulawesi Barat Nursalim Bahri meraih medali perunggu.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra

REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Atlet nasional Hendro, yang mewakili Jawa Barat, menyabet medali emas nomor 20.000 meter jalan cepat putra cabang olahraga atletik di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. "Raja" jalan cepat itu berhasil mencapai garis finis dengan catatan waktu 1 jam, 35 menit dan 38 detik saat bertanding di Kompleks Kuala Kencana, Mimika, Papua, Sabtu.

Meski meraih emas, Hendro gagal memecahkan rekor atas namanya sendiri. Catatan waktu Hendro yang menjadi rekor PON adalah 1 jam 28 menit 53 detik. Sedangkan, catatan waktunya yang menjadi rekor nasional adalah 1 jam 27 menit dan 24 detik.

Ditemui usai pertandingan, Hendro mengaku tidak puas atas torehan waktu yang dia raih hari ini. Vakum dari pertandingan karena tidak adanya kejuaraan selama pandemi Covid-19 serta kondisi tubuh yang baru pulih dari sakit tifus disebutnya sebagai penyebab.

"Di PON Papua ini, catatan waktunya tidak baik sekali ini. Bisa dibilang waktu yang saya buat, sebenarnya sangat buruk sekali buat saya. Karena persiapan yang cukup matang, harus rusak karena kondisi yang ngedrop," kata Hendro.

Seperti dikutip dari Antara, Hendro terlihat langsung memimpin jalannya pertandingan sejak awal. Peraih tiga medali emas PON itu bahkan berhasil meng-overlap sejumlah atlet lainnya.

Pemegang rekor PON maupun nasional itu pun berhasil mengamankan podium pertama tanpa perlawanan berarti dari atlet lainnya. Medali perak diraih atlet DI Yogyakarta, Bayu Prasetyo, dengan waktu 1 jam, 37 menit dan 50 detik. Sedangkan atlet Sulawesi Barat, Mursalim Bahri, merebut medali perunggu dengan waktu 1 jam, 41 menit dan 13 detik.

Hendro yang lahir di Medan pada 24 Oktober 1990 itu pun berjanji akan lebih mematangkan persiapan agar bisa memberikan yang terbaik di Sea Games 2021. SEA Games rencananya akan digelar di Vietnam pada 2022 mendatang.

Komentar

Terkait


Atlet pencak silat dari Jawa Barat, Hanifan Yudani Kusumah (biru) berhasil mengalahkan Riki Aris Muandar (merah) dari Sulawesi Tenggara pada cabor Pencak Silat PON XX Papua di GOR Toware, Jayapura, Sabtu (9/10).

Suami Istri Beda Kontingen Berpeluang Rebut Emas PON XX

Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin kepada warga ditengah pelaksaan PON Papua di halaman Stadion Akuatik, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (28/9/2021). Vaksinasi yang di gelar di empat klaster PON Papua merupakan langkah percepatan vaksinasi COVID-19 bagi warga atau pengunjung selama perhelatan PON di Papua.

Warga Nonton PON Papua Sambil Sekaligus Vaksin Covid-19

Para pemain tim putri Papua merayakan gol ketiga yang dicetak oleh Selli Wunungga dalam pertandingan melawan Bangka Belitung (Babel) di semifinal sepak bola putri PON XX Papua di Stadion Katalpal Merauke, Sabtu (9/10). . Papua akhirnya menang dengan skor telak 4-0 dan lolos ke final bertemu tim Jawa Barat.

Pelatih Tim Sepak Bola Putri Papua Puji Pasukannya

Tim ofisial tinju DKI Jakarta berusaha menenangkan atlet tinjunya, Jill Mandagie yang mengamuk di luar ring dampak dari keputusan wasit memenangkan lawannya petinju dari Nusa Tenggara Barat. Jill Mandagie (DKI Jakarta) turun di kelas Bantam (52-56 kg) berhadapan dengan Lucky Mira Agusto Hari (Nusa Tenggara Timur) ajang Tinju PON XX Papua di Gedung Olahraga Cenderawasih, Jayapura, Jumat (8/10).

Wagub DKI Janji Bina Atlet Tinju PON yang Terlibat Kericuhan

Petinju  putri Papua Hana Kendi (kiri)  memukul petinju putri Papua Barat Merlin Tomatala (kanan) saat bertanding pada babak  penyisihan Tinju Kelas Terbang Ringan Putri 45-48 Kg PON Papua di Gor Cendrawasih, Jayapura, Papua, Selasa (5/10/2021).

Pertina Istirahatkan Tujuh Wasit dan Hakim Bermasalah

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

Ikuti

× Image