Mahasiswa UGM Sumbang Tiga Medali di PON XX Papua

Warga melintas di dekat papan pernak-pernik PON Papua di kawasan Pasar Lama Timika, Kabupaten Mimika, Papua (ilustrasi).
Warga melintas di dekat papan pernak-pernik PON Papua di kawasan Pasar Lama Timika, Kabupaten Mimika, Papua (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Lima belas mahasiswa UGM mewakili daerahnya masing-masing di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Mereka menjadi atlet PON mewakili kontingen daerah-daerah seperti DIY, Jawa Tengah, Bali dan tuan rumah Papua.

Beberapa cabang olahraga yang diikuti meliputi pencak silat, karate, panahan, catur, judo, softball, sepatu roda dan tenis lapangan. Sejauh ini, mahasiswa UGM sukses meraih tiga medali yaitu dua emas dari panahan beregu dan softball.

Sedangkan, medali perunggu diraih dari cabor catur. Atas raihan ini, Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr Suharyadi menyampaikan apresiasinya, dan memberi ucapan selamat kepada mahasiswa yang sudah mampu berprestasi di tingkat nasional.

"Selamat kepada mahasiswa kita yang sudah mewakili daerahnya masing-masing bisa berprestasi di PON Papua," kata Haryadi, Sabtu (9/10).

Medali emas dipersembahkan dua mahasiswa dari Fakultas Teknik yakni Baihaqi Mustafa dan Surya Atmaja yang ikut bertanding dalam cabang olahraga panahan beregu. Kemudian, medali emas dipersembahkan dari cabang olahraga softball.

Terdiri dari Andari Sekarningrum (Biologi), Nazrey Lazuardi (Teknik), Ahmad Nur Ramadhan (Teknik) dan Atika Putri Rininta (Teknik). Sedangkan medali perunggu disumbangkan Muhammad Kahfi dari Fakultas Teknik melalui cabang olahraga catur.

Ia mengaku kagum karena meski atlet-atlet sudah berstatus sebagai mahasiswa, mereka mampu mengikuti kegiatan akademik di kampus dan masih tetap berlatih. Mereka berlatih lewat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang sudah ada di kampus.

Suharyadi menilai, umumnya atlet-atlet olahraga ini awalnya diterima di UGM melalui program seleksi penelusuran bibit unggul berprestasi. Meskipun sibuk dalam kegiatan akademik, mereka tetap didorong berprestasi di non-akademik.

Selain akademik dan nonakademik, banyak pula mahasiswa yang mampu mendapat beasiswa di UGM. Keberhasilan atlet mahasiswa UGM yang berlaga di PON ini diakui tunjukkan mahasiswa tetap bisa berprestasi meski berstatus mahasiswa.

"Dalam waktu dekat, kontingen mahasiswa yang sudah ikut bertanding di PON XX Papua akan diajak beraudiensi dengan Rektor UGM. Selain dapat penghargaan dari universitas, Rektor UGM nantinya akan menyambut mahasiswa-mahasiswa ini," ujar Suharyadi.

Komentar

Terkait


Pasangan atlet loncat indah putri Papua, Maulidia K Putri/Fani Febriyanti, melakukan loncatan saat bertanding pada final nomor sinkronisasi menara putri PON Papua di Stadion Akuatik, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (11/10). Republika/Thoudy Badai

Loncat Indah Putri PON Papua Hasilkan Juara Bersama

logo PON XX Papua

Gol Indah Liza Armanita Pastikan Papua Emas Sepak Bola Putri

Sejumlah anggota Komponen Cadangan (Komcad) berjalan membawa tasnya saat tiba di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (11/10/2021). Sebanyak 112 anggota Komcad dari wilayah Kalbar kembali ke Pontianak dengan menggunakan KM Awu, setelah menjalani latihan pembulatan selama 15 hari di Pusdiklatpassus Kopassus Batujajar di Bandung, Jawa Barat.

Kepulangan Anggota Komponen Cadangan Wilayah Kalbar

Pebiliar Jawa Timur Rudy Susanto (kanan) berdiskusi dengan rekannya Erwin Kurniawan (kedua kanan) sebelum menyodok bola dalam pertandingan final biliar nomor bola 9 ganda putra PON Papua di GOR Biliar SP 5, Kabupaten Mimika, Papua, Senin (11/10/2021). Rudy bersama rekannya, Erwin Kurniawan mengalahkan pebiliar Kalimantan Selatan Arun dan Noor Hidayatullah dengan skor 8-4 sekaligus meraih medali emas nomor tersebut.

Ganda Putara Jatim Raih Emas Nomor 9 Bola Biliar

Pesilat putra Bali I Kadek Pebrinata memperagakan jurusnya saat bertanding pada final Pencak Silat kategori Seni Tunggal Putra PON Papua di Gor Toware, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (11/10/2021). Pesilat putra Jawa Barat Asep Yuldan Sani berhasil meraih medali emas dengan poin 467 sedangkan medali perak diraih pesilat putra DKI Jakarta Sugianto dengan poin 461, dan perunggu diperoleh pesilat putra Papua Deryalfi Fathudin dengan poin 457.

Final Pencak Silat Nomor Seni Tunggal Putra

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

Ikuti

× Image