Emil Tekankan Pentingnya Inovasi Baru Sistem Pembelajaran
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. | Foto: Antara/Didik Suhartono
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan saat ini proses pembelajaran di sekolah-sekolah mengutamakan active learning. Di mana pembelajaran tak hanya terpaku di dalam kelas semata, namun juga dilakukan di luar kelas.
Maka dari itu, perlu didorong lahirnya inovasi-inovasi baru untuk menunjang strategi pembelajaran. Sehingga para siswa bisa lebih aktif mencari, memilih, menemukan, menganalisis, menyimpulkan, dan mengomunikasikan hasil pembelajaran dengan sumber pembelajaran yang beragam dan sesuai.
"Oleh karena itu kita harus memperluas cakrawala kita dalam dunia pembelajaran," kata Emil dalam seminar yang digelar Fakultas Teknik Unesa, Senin (11/10).
Ia menambahkan, strategi pembelajaran memang sudah harus diperbarui, apalagi metode pembelajaran di mana peserta didik hanya sebagai pendengar saja. Saat ini, kata dia, peserta didik juga dituntut lebih aktif.
Begitu juga dengan pengajar, dituntut bukan hanya menyampaikan materi tapi juga harus mampu memberikan pemahaman dan bimbingan kepada peserta didik. “Hidup itu selamanya untuk belajar atau life longs learning, tidak ada batas waktu dalam belajar," ujarnya.
Dekan Fakultas Teknik Unesa, Maspiyah mengatakan, pihaknya mengusung visi untuk lebih unggul dalam reknologi dan pendidikan kejujuran. Dalam hal ini, kata dia, Fakultas Teknik Unesa ingin berkontribusi dalam mengembangkan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi di Indonesia.
"Saya berharap kita bisa berkontribusi dan berinovasi dalam pembelajaran dan teknologi di masa pandemi Covid-19 ini," ujarnya.
Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Teknik Unesa, Dedy Rahman Prehanto menambahkan, era pandemi covid menyebabkan semua aktivitas menjadi terhambat. Salah satunya adalah aktivitas pembelajaran.
Sehingga dengan tuntutan kondisi pandemi tersebut, inovasi strategi pembelajaran harus dimunculkan dengan memanfaatkan teknologi agar proses belajar mengajar tidak terhambat.
"Revolusi industri 4.0 ini merupakan upaya pengembangan taraf hidup manusia menuju perbaikan dengan mengintegrasikan dunia online. Di mana segala kegiatan produksi atau yang lainnya menggunakan internet sebagai penopang utama," ujarnya.
Kaprodi S3 Pendidikan Vokasi Unesa, Eko Hariadi menjelaskan, abad ke-21 menjadi abad yang banyak tantangan. Para individu dituntut untuk memiliki skill yang mumpuni, salah satunya yakni kreativitas. Menurutnya, kreativitas menjadi keterampilan teratas yang membawahi evaluasi, analisa, praktik, memahami, dan mengingat.
Dikatakan, kreativitas akan mengarahkan individu menjadi pribadi yang dapat berpikir kritis, tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Penerapan kreativitas dapat dipraktikkan oleh para pengajar atau tenaga kependidikan melalui siswa maupun mahasiswa dengan cara meningkatkan model konstruk kreativitas.
Dalam segala bidang pendidikan, utamanya pada pendidikan teknik, kreativitas menjadikan individu dapat menemukan ide-ide dalam membuat keputusan, praktik, dan menyelesaikan masalah.
"Berpikir secara kreatif membawa dampak positif bagi mahasiswa teknik dalam melihat permasalahan pada situasi yang riil dan lebih luas," kata dia.