Kepala Daerah Diminta Siapkan Antisipasi Libur Akhir Tahun
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah petugas kesehatan melakukan tes cepat atau rapid test antibodi kepada warga dari luar daerah di perbatasan Jawa Tengah - Daerah Istimewa Yogyakarta, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (28/12/2020) lalu. Tes cepat dilakukan sebagai upaya antisipasi penularan COVID-19 pascaliburan Natal 2020 dan libur Tahun Baru 2021. | Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Seluruh bupati/wali kota di Jawa Tengah diimbau mulai mewaspadai libur panjang akhir tahun ini. Imbauan ini disampaikan agar daerah di Jateng segera melakukan langkah-angkah guna menghindari penyebaran Covid-19 gelombang ketiga.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menegaskan, seluruh kepala daerah harus mulai bersiap guna menghadapi libur panjang akhir tahun tersebut. Daerah diminta segera melakukan sosialisasi untuk menghindari berbagai keramaian dan mobilitas masyarakat besar-besaran.
“Bila perlu, sosialisasi mulai digencarkan dari sekarang,” ungkapnya, usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Jateng, yang dilaksanakan di Kantor Gubernur Jateng.
Pada kesempatan ini, gubernur menyampaikan, antisipasi menghadapi libur panjang akhir tahun memang menjadi salah satu poin penting yang dibahas dalam evaluasi penanganan covid di daerahnya.
Menurutnya, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Marinves) sudah meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng agar segera melakukan sosialisasi untuk menghindari terjadinya gelombang ketiga penyebaran Covid-19.
Khususnya berkaitan dengan momentum libur panjang akhir tahun seperti Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru). “Jauh-jauh hari harus mulai disosialisasikan agar jangan sampai ada gelombang ketiga klaster Nataru,” jelasnya.
Sedangkan upaya antisipasi yang lain, lanjut gubernur, dilakukan dengan menggenjot percepatan vaksinasi untuk menjangkau cakupan yang lebih luas. Selain itu, bupati/wali kota juga diinstruksikan untuk tidak mengendorkan pengawasan.
“Saya sudah sampaikan kepada para bupati/wali kota agar mereka juga tidak lengah terhadap pengawasan masyarakat. Masker yang paling utama nih nggak boleh dicopot dan prokes yang lain,” tegas dia.
Menurut gubernur, antisipasi dengan menggencarkan sosialisasi terkait disiplin penerapan prokes harus dimulai dari sekarang. Sehingga pada saat libur panjang nanti, masyarakat tetap bisa beraktivitas dengan aman.
Mereka yang beraktivitas secara ekonomi, ibadah, di sekolah mereka tetap berada dalam kondisi yang sehat dengan prokes yang ketat. “Jadi itu poin-poin yang hari ini penting saya sampaikan bupati/wali kota beserta jajarannya,” ujarnya.
Lebih lanjut, gubernur juga menyampaikan, beberapa langkah yang disiapkan oleh pemprov untuk mengantisipasi libur panjang akhir tahun nanti. Antara lain menyiapkan sarpras angkutan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Seperti kewajiban memakai masker, ketersediaan hand sanitizer, maupun fasilitas cuci tangan lengkap pada tiap-tiap pintu keluar masuk mobilitas masyarakat, seperti terminal, stasiun, dan sejenisnya.
Kemudian memastikan semua yang beraktivitas di dalam lingkungan terminal dan kendaraan umum telah divaksin dan menginstall aplikasi PeduliLindungi. Termasuk juga melaksanakan pos pengamanan bersamaan dengan pos kesehatan pada titik-titik strategis.
Sedanggkan terkait dengan evaluasi penanganan covid pada pekan ke-40 saat ini, jumlah penyebaran kasus covid di Jateng terus menurun. Sejumlah rumah sakit juga melaporkan nol kasus Covid-19.
“Pada kondisi yang semakin baik ini saya mewanti-wanti agar masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan prokes pencegahan dan jangan terlena hingga akhirnya abai pentingnya prokes,” kata Ganjar.