Jumat 15 Oct 2021 03:27 WIB

BI Solo Beri Pelatihan Branding dan Packaging Produk UMKM

Pelatihan bertujuan meningkatkan pengetahuan UMKM anggota PKK dalam mengelola usaha

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Bank Indonesia (BI) Solo bersama Tim Penggerak PKK Kota Solo menggelar pelatihan mengenai branding dan packaging kepada anggota PKK Kota Solo, Kamis (14/10).
Foto: BI Solo
Bank Indonesia (BI) Solo bersama Tim Penggerak PKK Kota Solo menggelar pelatihan mengenai branding dan packaging kepada anggota PKK Kota Solo, Kamis (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Bank Indonesia (BI) Solo berkerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kota Solo melaksanakan pelatihan pengembangan branding dan packaging (kemasan) produk UMKM yang inovatif dan ramah lingkungan. Pelatihan yang diikuti 30 anggota PKK perwakilan dari lima kecamatan di Solo tersebut digelar di rumah dinas Wali Kota Loji Gandrung pada Kamis-Jumat (14–15/10).

Kepala Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan, salah satu masalah yang dialami mayoritas UMKM yakni kurangnya memahami branding dan packaging, perizinan serta pemasaran digital untuk menjaga kesinambungan usahanya. Termasuk anggota PKK yang mengembangkan usaha rumahan belum optimal dalam pengembangan usahanya karena memiliki tanggung jawab utama dalam mengurus rumah dan keluarga. Mereka memiliki keterbatasan waktu dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya. Selain itu, manajemen usaha belum terkelola dengan baik, dan pemasaran yang masih sekedar di lingkungan sekitar sehingga mengakibatkan usaha cukup stagnan.

"Bagaimana memberdayakan UMKM anggota PKK supaya bisa naik kelas dan menopang ekonomi Kota Solo dari unit terkecil yakni keluarga. Kesejahteraan keluarga meningkat otomatis ekonomi Kota Solo semakin kuat," kata Nugroho di acara pembukaan pelatihan, Kamis (14/10)

Menurutnya, pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan UMKM anggota PKK dalam mengelola usaha secara lebih profesional dan pemasaran yang lebih luas. Selain itu, agar usaha yang dimiliki telah berizin, pengetahuan digitalisasi transaksi pembayaran menggunakan QRIS serta kemasan yang menarik dan inovatif. Pelaku UMKM juga dinilai perlu meningkatkan pengetahuan tentang pengemasan ramah lingkungan.