Jumat 22 Oct 2021 20:31 WIB

Harga Anjlok, Bupati Tanah Datar Ajak Pemda Borong Telur

Memborong telur dapat membantu peternak di tengah anjloknya harga.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Friska Yolandha
Peternak memanen telur. Bupati Tanah Datar meminta kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan seluruh pemda yang memiliki program bantuan sosial untuk menjadikan telur menjadi isi paket bansosnya.
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Peternak memanen telur. Bupati Tanah Datar meminta kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan seluruh pemda yang memiliki program bantuan sosial untuk menjadikan telur menjadi isi paket bansosnya.

REPUBLIKA.CO.ID, TANAH DATAR -- Bupati Tanah Datar meminta kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan seluruh pemda yang memiliki program bantuan sosial untuk menjadikan telur menjadi isi paket bansosnya. Ia meminta pemda membeli telur dari peternak ayam petelur di Tanah Datar.

Hal di atas disampaikan Bupati Tanah Datar, Eka Putra di sela-sela Apkasi Otonomi Expo di Jakarta Convention Centre, Jumat (22/10). Menurut Eka, memborong telur salah satu program yang bisa membantu peternak yang terus menjerit dan terancam bangkrut akibat anjloknya harga telur dan mahalnya harga pakan, terutama jagung.

"Ini masa yang paling berat bagi peternak ayam petelur. Harga pakan mahal, harga jual telur murah. Banyak yang tidak mampu lagi memberi makan ayam dan menutupi biaya operasional. Banyak yang menggadaikan dan menjual aset agar ayam mereka tetap makan," kata Eka Putra, melalui siaran pers.

Eka Putra memaparkan, saat ini harga telur ayam anjlok hingga Rp 1.000 per butir, bahkan Rp 990. Sementara harga jagung pakan ayam naik hingga Rp 6.000 per kg. Jika tidak ada solusi dan dibiarkan terus menerus, para peternak ayam petelur bisa gulung tikar.

Ia menambahkan untuk membantu peternak ayam petelur ini, Pemkab Tanah Datar sudah mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan program tanam jagung besar-besaran di Kabupaten Tanah Datar.

Pada anggaran perubahan, Pemkab Tanah Datar membantu petani bibit jagung terbaik.

"Kita targetkan akan menanam jagung seluas 400 hektare," kata Eka Putra.

Dengan adanya program di atas, diharapkan peternak di Tanah Datar tidak kesulitan mendapatkan pakan ternak dan harganya juga stabil.   Di sisi lain, terkait harga telur menurut Eka anjlok karena memang permintaan menurun karena dampak pandemi.

Eka menjelaskan sebenarnya Kementerian Perdagangan sudah memiliki program untuk menyikapi anjloknya harga telur. Yaitu dengan membeli telur para peternak untuk dibagikan kepada para penerima bansos.

"Kami meminta, jika pemerintah pusat ada program ini, tolong beli juga telur dari peternak Tanah Datar," kata Eka menambahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement