Capaian 125 Persen, Vaksinasi Covid-19 di Solo Mulai Melamba
Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung melakukan pengisian data melalui aplikasi PeduliLindungi saat akan memasuki pusat perbelanjaan Grand Mall Solo di Jawa Tengah, Senin (23/8/2021). Pengelola mal mulai melakukan sosialisasi kepada pengunjung saat memasuki pusat perbelanjaan dengan syarat wajib menunjukkan hasil vaksinasi COVID-19 melalui aplikasi PeduliLindungi sebagai upaya mendukung program Pemerintah untuk pencegahan penyebaran COVID-19. | Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Solo sudah 125 persen dari target yang ditetapkan pemerintah. Kini, progres vaksinasi sudah mulai melambat lantaran konsentrasi difokuskan peningkatan capaian di daerah aglomerasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah 125 persen, sedangkan dosis kedua sudah di atas 100 persen.
"Kami memang agak lambat akhir-akhir ini karena kita konsentrasi daerah aglomerasi. Daerah yang rendah harus kita dorong," kata Siti kepada wartawan, Senin (25/10).
Meski demikian, DKK Solo tetap mencari warga sampai saat ini yang belum divaksin. Terutama kelompok lanjut usia (lansia), kelompok berisiko seperti pengidap diabetes, hipertensi dan sebagainya.
"Itu harus tersasar semua. Meskipun lansia Solo capaiannya sudah termasuk tinggi 86 persen, tetapi saya tetap harus mencari dan yang pentig adalah dosis ledua harus aman tidak boleh terlambat," ucap dia.
Dia menyebut, cara yang dilakukan tidak lagi melalui pendataan, melainkan pelayanan go show dengan langsung mendatangi fasilitas kesehatan. Selain itu, Pemkot mengiperasikan bus vaksin untuk mendatangi wilayah-wilayah yang capaiannya rendah.
"Kemudian kami buka di puskesmas malam hari untuk puskesmas rawat inap. Kuta bagi, dalam sepekan pasti puskesmas yang buka. Silakan masyarakat memanfaatkan," kata dia.
Menurutnya, setiap hari jumlah vaksin yang disuntikkan sekitar 1.500 dosis. Jumlah tersebut turun drastis dibandingkan saat DKK masih mengebut vaksinasi yang bisa mencapai 4.000-5.000 dosis per hari.
"Artinya vaksinasi ini kebutuhan masyarakat. Keran sudah kita buka lebar. Masyarakat tolong dimanfaatkan, tidak usah nunggu dan daftar, silakan datang langsung vaksin, bawa KTP saja. Kita mudah sekarang. Kalau dulu harus domisili Solo, sekarang boleh tidak domisili tapi pakai surat keterangan. Yang kerja di Solo boleh tapi ada pengantar dari pemberi kerja," ucap dia.