Monday, 23 Jumadil Awwal 1446 / 25 November 2024

Monday, 23 Jumadil Awwal 1446 / 25 November 2024

Bea Cukai Dalami Proses Bisnis Pelaku Usaha Dalam Negeri

Selasa 26 Oct 2021 18:00 WIB

Red: Gita Amanda

Direktur Jenderal Bea Cukai, Askolani, turut serta dalam kegiatan CVC untuk mengetahui langsung situasi dan proses bisnis di lapangan. Kali ini, Askolani mengunjungi PT HM Sampoerna di daerah Karawang, Jawa Barat.

Direktur Jenderal Bea Cukai, Askolani, turut serta dalam kegiatan CVC untuk mengetahui langsung situasi dan proses bisnis di lapangan. Kali ini, Askolani mengunjungi PT HM Sampoerna di daerah Karawang, Jawa Barat.

Foto: Bea Cukai
Program CVC Bea Cukai ditujukan untuk mengetahui proses bisnis para pelaku usaha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya Bea Cukai untuk memfasilitasi industri dalam negeri terus dilakukan, salah satunya lewat kegiatan customs visit customers (CVC). Hal tersebut ditujukan agar Bea Cukai memahami seluk-beluk kegiatan industri dan memahami kendala yang terjadi di lapangan.

Menurut Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Tubagus Firman Hermansjah, dalam melaksanakan kegiatan CVC, Bea Cukai melibatkan telah melibatkan seluruh jajaran. “Tidak hanya petugas kami yang bekerja di lapangan yang melakukan kegiatan CVC, melainkan juga pejabat yang membuat kebijakan dan mengambil keputusan juga turun langsung mengunjungi para pelaku usaha dalam negeri,” ujar Firman.

Lewat kegiatan CVC yang dilakukan secara rutin tersebut, Firman mengatakan banyak informasi yang didapatkan oleh Bea Cukai sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan ke depannya. Direktur Jenderal Bea Cukai, Askolani, turut serta dalam kegiatan CVC untuk mengetahui langsung situasi dan proses bisnis di lapangan. Kali ini, Askolani mengunjungi PT HM Sampoerna di daerah Karawang, Jawa Barat.

Dalam kunjungan tersebut jajaran Bea Cukai juga berkesempatan melaksanakan pelepasan ekspor perdana produk PT HM Sampoerna, Philip Morris, ke Hongkong. Kegiatan kunjungan juga dilakukan ke gudang pita cukai Perum Peruri.

Program CVC yang ditujukan untuk mengetahui proses bisnis para pelaku usaha dan menciptakan efisiensi di lapangan ini juga dilakukan oleh Bea Cukai Marunda. Dalam rangka menciptakan optimalisasi pelayanan dan pendalaman proses binsin e-commerce barang kiriman ekspor impor, Bea Cukai Marunda bersama tim dari Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai mengunjungi PT Uniair Indotama Cargo.

“Kegiatan observasi lapangan terkait proses bisnis pelayanan e-commerce barang kiriman ekspor impor ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan atau ketentuan tentang proses bisnis pelayanan e-commerce,” ujar Firman.

Perusahaan tersebut merupakan penerima fasilitas pusat logistik berikat e-commerce pertama di Indonesia. "Sebagai perusahaan logistik, PLB Uniair selalu berusaha mendorong ekspor dengan memberikan asistensi dan fasilitasi ekspor kepada produk-produk UMKM di Indonesia, saat ini kendala UMKM adalah terkait produksi yang belum bisa memenuhi permintaan pasar berupa konsistensi produksi, beberapa lagi memang belum mendapat pasar di luar negeri, untuk itu semua pihak dalam rantai pasok barang harus saling bersinergi untuk memperlancar arus logistik dan meningkatkan ekspor khususnya eskpor produk UMKM,” ungkap Salmon Josefiano, AEO Manager PT UNiair Indotama Cargo.

PLB e-commerce dapat memangkas waktu pesanan (order to delivery), karena importir dan pemilik barang tidak perlu menunggu lama barang mereka masuk ke Indonesia, barang yang mereka butuhkan sudah ada dan ditimbun di gudang, PLB e-commerce juga bisa menjadi regional hub untuk pasokan barang ke negara lain di Asia Tenggara.

Bea Cukai Sidoarjo juga melakukan kunjungan untuk memberikan asistensi kepada PT Hitachi Transport System Indonesia dalam rangka rencana perluasan area dan penjajakan kerja sama dengan PT Tomatec Indonesia. Kerja sama tersebut akan dilakukan dalam bentuk penyediaan bahan baku dengan sistem konsinyasi dari supplier serta rencana kerjasama dengan PT Aneka Tuna Indonesia berupa penyimpanan finish product dan layanan ekspor melalui PLB.

Rencana kerja sama yang dilakukan dengan PT Tomatec Indonesia dilakukan sebubungan dengan rencana perluasan area produksi PT Tomatec Indonesia, yang memerlukan pemindahan area penyimpanan bahan baku impor. Dengan penambahan area produksi tentunya akan menyerap tenaga kerja di bidang produksi dan dapat memenuhi permintaan komoditi khususnya yang berorientasi ekspor.

Pilihan menggunakan PLB sebagai penyedia bahan baku impor merupakan strategi yang jitu bagi industri karena PLB mempunyai expertise di bidang logistik. Sejak merintis PLB tahun 2018 hingga saat ini, PT Hitachi Transport System Indonesia telah bekerja sama dengan industri PT Unicharm Indonesia, PT Bumi Dipta Nirwana, PT Roda Link Indonesia dan PT Yamaha Elektronik Indonesia.

Dukungan terhadap industri juga diberikan oleh Bea Cukai Makassar. Salah satu perusahaan yang dikunjungi adalah PT huadi Nickel Alloy Indonesia yang merupakan perusahaan di bidang industri pengolahan dan pemurnian mineral nikel dengan mayoritas pegawainya sebanyak 70 persen merupakan masyarakat lokal.

“Rangkaian kunjungan yang dilakukan oleh jajaran Bea Cukai merupakan upaya nyata dalam mendorong perkembangan industri dalam negeri. Bea Cukai mengimbau jika terdapat kendala di bidang kepabeanan, perusahaan dapat berkonsultasi langsung dengan Bea Cukai,” pungkas Firman.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler