Pemuda Diyakini Bisa Menjadi Motor Penggerak Ekonomi
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemuda Diyakini Bisa Menjadi Motor Penggerak Ekonomi (ilustrasi). | Foto: Edi Yusuf/Republika
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi optimistis, momen peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2021 dapat menjadi pemicu semangat generasi muda di Kota Pahlawan untuk menjadi motor penggerak ekonomi dan pembangunan. Eri mengatakan, sejauh ini pun, pemuda memiliki peran penting dalam upaya membangun Kota Surabaya. Tidak terkecuali dalam hal penanganan Covid-19.
"Dari pengalaman Relawan Surabaya Memanggil yang diisi anak-anak muda, kita bisa tahu dan menilik bahwa kekuatan pemuda di Surabaya kalau digerakkan itu sangat dahsyat dan luar biasa," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Rabu (27/10).
Eri menjelaskan, ketika kasus Covid-19 di Kota Pahlawan naik, para pemuda berbondong-bondong mendaftarkan diri menjadi Relawan Surabaya Memanggil. Kini, hasil gotong-royong seluruh pihak serta dukungan dari para pemuda itu mampu membuat Covid-19 melandai dan Surabaya berada pada PPKM level 1.
"Kalau Covid-19 bisa turun karena para pemuda, maka semua permasalahan bayi stunting, kemiskinan, banjir, itu ajuha kan bisa selesai ketika para pemuda bergerak," ujarnya.
Eri mengatakan, pihaknya juga tengah fokus menggerakan para pemuda untuk membentuk 1.000 startup baru di Surabaya. Dimana para pemuda dilatih secara bertahap menjadi motor penggerak ekonomi digital atau pencetus solusi dari berbagai masalah yang ada di tengah masyarakat.
"Sehingga pemuda ini akan menjadi motor penggerak ekonomi, motor penggerak pembangunan, dan motor penggerak budaya. Juga terkait dengan masalah-masalah bayi stunting itu digerakkan motornya oleh pemuda," kata dia.
Eri menyatakan, saat ini para pemuda bisa mengawali pergerakan secara mandiri dengan inisiatif dan inovasi-inovasi kreatif mereka. Ia mengatakan, Pemkot Surabaya tak akan tutup mata dan pasti hadir di sana untuk mendukung para pemuda tersebut.
"Yang selalu saya katakan, tidak harus selalu pemerintah (menginisiasi), tapi mereka (para pemuda) bisa bergerak sendiri-sendiri dan pasti kita support," kata Eri.