REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken melakukan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Sudan Mariam Sadiq al-Mahdi pada Kamis (28/10). Menurut Blinken, Washington telah mengutuk pengambilalihan militer Khartoum dan penangkapan para pemimpin sipil negara itu.
Blinken mengatakan di Twitter bahwa kedua pihak juga membahas cara AS dapat mendukung seruan rakyat Sudan untuk kembali ke transisi demokrasi yang dipimpin sipil. Tawaran tersebut sejalan dengan pernyataan ketika ia melakukan kontak dengan Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok pada Selasa (26/10) malam.
"Dia (Blinken) juga menyatakan keprihatinannya yang mendalam tentang pengambilalihan militer yang sedang berlangsung dan mengulangi keharusan bagi pasukan militer untuk menahan diri serta menghindari kekerasan dalam menanggapi demonstran," kata Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.
Price menyatakan, Blinken membahas dukungan AS untuk transisi sipil sesuai dengan Deklarasi Konstitusi Sudan.
Ribuan orang di negara Afrika itu turun ke jalan sejak perebutan kekuasaan oleh militer dari pemerintah transisi pada awal pekan ini. Beberapa tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan.
Panglima angkatan bersenjata Jenderal Abdel Fattah al-Burhan memimpin pengambilalihan militer. Dia telah memberhentikan dewan gabungan sipil-militer yang dibentuk untuk mengarahkan negara itu ke pemilihan demokratis setelah penggulingan otokrat Omar al-Bashir dalam pemberontakan rakyat pada April 2019.