Empat Siswa Cahaya Rancamaya Raih Medali KSM 2021 Kemenag
Red: Fernan Rahadi
Kompetisi Sains Madrasah (ilustrasi) | Foto: antara
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak empat Siswa Cahaya Rancamaya sukses merebut medali serta peringkat kedua nasional di Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2021 Kemenag. Empat siswa tersebut terdiri dari tiga siswa SMA dan satu siswa SMP Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School.
Dalam kompetisi yang diadakan Kementerian Agama (Kemenag) RI ini, siswa Cahaya Rancamaya berhasil membawa pulang dua medali emas, dan satu perunggu di tingkat MA/SMA dan satu medali perak di tingkat MTs/SMP.
Para pelajar berprestasi ini ialah Ernest Regia Achmad Chandra, siswa kelas XII MIPA SMA (medali emas bidang Matematika Terintegrasi); Muhammad Adyan Dafi, siswa kelas XI MIPA 1 SMA (medali emas bidang Kimia Terintegrasi); Imam Ardiansyah, siswa kelas XII MIPA SMA (medali perunggu bidang Biologi Terintegrasi), serta Baruna Adi Sanjaya, siswa Kelas IX-C SMP ( medali perunggu bidang IPA Terpadu Terintegrasi).
Hal membanggakan lainnya, SMA Cahaya Rancamaya menjadi perwakilan terbaik dari Provinsi Jawa Barat di KSM 2021. Tercatat SMA Cahaya Rancamaya menduduki juara 2 nasional dengan perolehan dua medali emas dan satu perunggu. Pencapaian ini menjadi hal yang sangat disyukuri pihak sekolah.
"Sekolah Cahaya Rancamaya mengucapkan banyak terima kasih atas doa dan dukungan kepada seluruh warga sekolah, wali murid, serta khususnya kepada Kepala Kemenag Kota Bogor yang sempat berkunjung untuk mendukung anak-anak sebelum berangkat ke tingkat nasional," ujar Direktur Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School, Ari Rosandi, dalam siaran pers, Ahad (31/10).
Kompetisi Sains Madrasah (KSM) merupakan sebuah kegiatan yang digelar dan diadakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai wahana membangun ghirah kompetisi sains di kalangan siswa madrasah. Kompetisi antar siswa madrasah dengan seleksi berjenjang ini dimulai dari tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi hingga berlanjut di tingkat Nasional yang diwakili oleh peserta didik terbaik dari masing-masing provinsi dan merupakan kompetisi sains berbasis teknologi sejak tahun 2018 sampai dengan sekarang.