REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran mulai mewaspadai bencana yang berpotensi terjadi saat musim hujan. Pasalnya, saat ini curah hujan di Kabupaten Pangandaran mulai mengalami peningkatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran, Kustiman mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan kali ini akan disertai fenomena La Nina. Artinya, diperkirakan curah hujan akan lebih tinggi dibandingkan musim hujan sebelumnya.
"Kita sudah melakukan apel kesiapsiagaan gabungan. Seluruh jajaran BPBD sudah diminta siap siaga," kata dia, Jumat (5/11).
Ia menambahkan, Bupati Pangandaran juga telah mengeluarkan surat edaran ke seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan para camat. Setiap instansi itu telah diminta melakukan antisipasi menghadapi bencana yang berpotensi terjadi saat musim hujan. Setiap kecamatan juga diminta membentuk posko siaga bencana di tingkat desa.
"Kita sementara ini masih waspada. Belum menerapkan status siaga darurat bencana," ujar Kustiman.
Ia menjelaskan, pada dasarnya Kabupaten Pangandaran memiliki seluruh potensi bencana, kecuali erupsi gunung berapi. Namun, saat musim hujan, yang harus diantisipasi adalah banjir dan longsor.
"Wilayah yang punya potensi banjir dan longsor adalah Kecamatan Padaherang, Parigi, Langkaplancar, dan Cigugur," kata dia.
Menurut Kustiman, selama Oktober sudah ada beberapa kejadian banjir. Namun, kejadian banjir itu masih dalam skala kecil.
"Hanya ada banjir bandang kiriman di sekitar sungai. Namun dalam dua atau tiga jam sudah surut lagi. Insya Allah masih relatif aman," kata dia.