Sabtu 06 Nov 2021 05:50 WIB

BPBD Pangandaran Waspadai Bencana saat Musim Hujan

Saat musim hujan, yang harus diantisipasi adalah banjir dan longsor.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Foto udara lahan pertanian yang terendam banjir di Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, 26 Maret 2021. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran mulai mewaspadai bencana yang berpotensi terjadi saat musim hujan.
Foto: . ANTARA/Adeng Bustomi
Foto udara lahan pertanian yang terendam banjir di Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, 26 Maret 2021. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran mulai mewaspadai bencana yang berpotensi terjadi saat musim hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran mulai mewaspadai bencana yang berpotensi terjadi saat musim hujan. Pasalnya, saat ini curah hujan di Kabupaten Pangandaran mulai mengalami peningkatan. 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran, Kustiman mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan kali ini akan disertai fenomena La Nina. Artinya, diperkirakan curah hujan akan lebih tinggi dibandingkan musim hujan sebelumnya. 

"Kita sudah melakukan apel kesiapsiagaan gabungan. Seluruh jajaran BPBD sudah diminta siap siaga," kata dia, Jumat (5/11).

Ia menambahkan, Bupati Pangandaran juga telah mengeluarkan surat edaran ke seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan para camat. Setiap instansi itu telah diminta melakukan antisipasi menghadapi bencana yang berpotensi terjadi saat musim hujan. Setiap kecamatan juga diminta membentuk posko siaga bencana di tingkat desa. 

"Kita sementara ini masih waspada. Belum menerapkan status siaga darurat bencana," ujar Kustiman.

Ia menjelaskan, pada dasarnya Kabupaten Pangandaran memiliki seluruh potensi bencana, kecuali erupsi gunung berapi. Namun, saat musim hujan, yang harus diantisipasi adalah banjir dan longsor. 

"Wilayah yang punya potensi banjir dan longsor adalah Kecamatan Padaherang, Parigi, Langkaplancar, dan Cigugur," kata dia.

Menurut Kustiman, selama Oktober sudah ada beberapa kejadian banjir. Namun, kejadian banjir itu masih dalam skala kecil. 

"Hanya ada banjir bandang kiriman di sekitar sungai. Namun dalam dua atau tiga jam sudah surut lagi. Insya Allah masih relatif aman," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement