REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebagai kampus biodiversitas dengan masih adanya lahan berhutan dan kebun yang cukup luas, IPB University telah mengidentifikasi keberadaan jenis-jenis satwa liar. IPB juga telah menerapkan protokol keamanan untuk beberapa titik yang berpotensi terjadi serangan satwa liar.
Upaya ini dilakukan dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh warga IPB University dalam menjalankan aktivitas akademiknya. Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Drajat Martianto, mengatakan hal ini juga dilakukan dalam menanggapi musibah yang menimpa salah satu mahasiswa, yang meninggal yang diduga karena digigit ular pada Rabu (17/11) lalu.
“Kejadian mahasiswa meninggal di kebun karena digigit ular yang terjadi beberapa hari lalu adalah baru pertama kali terjadi di IPB University,” ujar Drajat dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (21/11).
Terkait musibah yang menimpa salah satu mahasiswanya tersebut, Drajat mengatakan tidak ingin kejadian serupa terulang lagi. “Oleh karenanya kami akan terus melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan,” tutur dia.
Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE) IPB University, Nyoto Santoso, menyebutkan langkah pencegahan dan penanganan yang dilakukan oleh warga kampus IPB University. Pertama, melakukan pembersihan di area-area dekat tempat praktikum, praktik lapang dan hunian serta fasilitas kampus.