Tolkien Estate Berhasil Blokir Kripto JRR Token
Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fernan Rahadi
Uang kripto (ilustrasi) | Foto: pixabay
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Estate milik pencipta Lord of the Rings, JRR Tolkien, telah berhasil memblokir mata uang kripto yang disebut JRR Token. Pengacara yang mewakili estate ini mengatakan produk tersebut, yang diluncurkan pada Agustus, melanggar merek dagang penulis.
Situs web yang menjual dan mempromosikan mata uang kripto, jrrtoken.com, dan thetokenofpower.com, menampilkan cincin, lubang hobbit, dan penyihir seperti Gandalf. Pengembang yang berbasis di AS membayar biaya hukum estate, yang menurut para pengacara bernilai signifikan.
Tolkien Estate mengajukan keluhan ke Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO), satu hari setelah token untuk mata uang kripto ($JRR) mulai dijual. Token ini bertujuan untuk mengorganisir orang-orang menuju tujuan bersama untuk menjadikan Token JRR 'Satu Token Itu Aturan Mereka Semua'.
Dilansir di BBC, Kamis (25/11) disebutkan, ini sangat mirip dengan kalimat 'satu cincin untuk memerintah mereka semua' dari buku The Lord of The Rings, kata para pengacara.
Nama domain jrrtoken.com, yang terdaftar pada Februari 2021, mereka sebut dirancang khusus untuk menyesatkan orang agar percaya bahwa itu memiliki hubungan komersial yang sah dengan penulisnya.
"Fakta bahwa nama domain yang disengketakan mengingatkan merek dagang pelapor adalah indikasi parodi yang ditimbulkan oleh merek Token JRR, bukan iktikad buruk yang diakui." kata pengembang token.
Dan menurutnya, "JRR" adalah singkatan dari "Journey through Risk to Reward", sebuah referensi untuk bentuk mata uang digital yang unik.
Tetapi WIPO menolaknya, dengan mengatakan bahwa tidak jelas bagi panel apa arti sebenarnya dari 'Journey through Risk to Reward', dan mengapa istilah 'perjalanan' relevan dengan pembelian token.
"Termohon tidak merinci mengapa nama domain yang disengketakan itu lucu, atau menggigit kuku dan bukan hanya nama domain yang dipilih karena kesamaannya dengan merek dagang [Tolkien estate], untuk mengambil keuntungan komersial dari kebangkitannya," kata WIPO.
Dan tidak diragukan lagi, pengembang mengetahui karya-karya Tolkien dan telah membuat situs web untuk memanfaatkan ketenaran karya-karya ini.
Diterjemahkan ke dalam 36 bahasa, The Hobbit dan The Lord of the Rings telah terjual sekitar 100 juta kopi.
Pengacara Estate, Steven Maier mengatakan bahwa Tolkien Estate memiliki kewajiban untuk melindungi nama JRR Tolkien dan isi dari buku-buku yang sangat dicintainya.
"Ini adalah kasus pelanggaran yang sangat mencolok, yang berusaha mendapatkan keuntungan finansial dengan mengaitkan mata uang kripto dengan nama JRR Tolkien dan karya sastra," ujar Maier.
"Estate percaya tindakan ini mengirimkan pesan kuat bahwa pihak ketiga tidak akan diizinkan untuk menggunakan nama dan buku JRR Tolkien secara gratis untuk keuntungan finansial," katanya.