Rabu 01 Dec 2021 07:45 WIB

Bisakah Tes RT-PCR Deteksi Varian Omicron?

Deteksi tepat waktu terhadap varian omicron jadi kunci untuk menahan penyebarannya.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Tes usap PCR. WHO menyatakan varian omicron dapat dideteksi oleh beberapa tes diagnostik RT-PCR yang digunakan di seluruh dunia.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Tes usap PCR. WHO menyatakan varian omicron dapat dideteksi oleh beberapa tes diagnostik RT-PCR yang digunakan di seluruh dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Varian omicron dari SARS-CoV-2 telah dianggap sebagai ancaman besar saat ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberi label risiko global "sangat tinggi" untuk varian baru yang muncul dari Afrika tersebut.

Data awal telah menunjukkan bahwa omicron dapat memiliki transmisibilitas yang lebih tinggi. Selain itu, varian omicron mempunyai kemampuan lebih besar untuk menurunkan respons imun yang dihasilkan baik melalui infeksi sebelumnya maupun vaksinasi.

Baca Juga

Deteksi tepat waktu dari varian omicron adalah kunci untuk menahan penyebarannya. WHO menyatakan varian ini dapat dideteksi oleh beberapa tes diagnostik RT-PCR yang digunakan di seluruh dunia.

Hal ini tidak seperti varian lain yang keberadaannya hanya dapat ditentukan setelah sekuensing genetik. Tetapi, seperti yang dikatakan para ilmuwan di India, sebagian besar tes RT-PCR mungkin tidak dapat membedakan antara Omicron dan varian lainnya.

Tes RT-PCR hanya dapat memastikan apakah orang tersebut terinfeksi atau tidak. Tes tidak dirancang untuk menentukan varian tertentu yang telah menginfeksi orang tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan studi sekuensing genom.

Tidak semua sampel yang terinfeksi dikirim ke laboratorium untuk pengurutan genom, karena prosesnya lambat, rumit, dan mahal. Biasanya, hanya sebagian kecil dari semua sampel positif, yakni sekitar dua hingga lima persen yang dikirim untuk analisis gen.

Tes RT-PCR mencari keberadaan beberapa pengidentifikasi spesifik dalam materi genetik, bukan seluruh urutan gen virus dalam tubuh manusia. Biasanya, dua atau lebih pengidentifikasi dicari untuk meningkatkan kemungkinan menemukan kecocokan. 

Ada kemungkinan tes RT-PCR tidak akan mengenali mutasi sehingga  memberikan hasil negatif. Meski begitu, tes RT-PCR mencari lebih dari satu pengenal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement