Pekerja melakukan pencacahan sampah botol plastik menggunakan mesin untuk didaur ulang di Bali Pet Collection Center, Denpasar, Bali, Rabu (1/12/2021). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta produsen wajib menarik kembali kemasan untuk didaur ulang sesuai Permen LHK Nomor P.75 Tahun 2019 dalam upaya mengurangi sampah plastik karena berdasarkan data pada tahun 2020 tingkat daur ulang plastik di Indonesia masih 10 persen. (FOTO : Antara/Nyoman Hendra Wibowo)
Pekerja melakukan pencacahan sampah botol plastik menggunakan mesin untuk didaur ulang di Bali Pet Collection Center, Denpasar, Bali, Rabu (1/12/2021). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta produsen wajib menarik kembali kemasan untuk didaur ulang sesuai Permen LHK Nomor P.75 Tahun 2019 dalam upaya mengurangi sampah plastik karena berdasarkan data pada tahun 2020 tingkat daur ulang plastik di Indonesia masih 10 persen. (FOTO : Antara/Nyoman Hendra Wibowo)
Pekerja melakukan pencacahan sampah botol plastik menggunakan mesin untuk didaur ulang di Bali Pet Collection Center, Denpasar, Bali, Rabu (1/12/2021). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta produsen wajib menarik kembali kemasan untuk didaur ulang sesuai Permen LHK Nomor P.75 Tahun 2019 dalam upaya mengurangi sampah plastik karena berdasarkan data pada tahun 2020 tingkat daur ulang plastik di Indonesia masih 10 persen. (FOTO : Antara/Nyoman Hendra Wibowo)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Pekerja melakukan pencacahan sampah botol plastik menggunakan mesin untuk didaur ulang di Bali Pet Collection Center, Denpasar, Bali, Rabu (1/12/2021).
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta produsen wajib menarik kembali kemasan untuk didaur ulang sesuai Permen LHK Nomor P.75 Tahun 2019 dalam upaya mengurangi sampah plastik karena berdasarkan data pada tahun 2020 tingkat daur ulang plastik di Indonesia masih 10 persen.
sumber : Antara
Advertisement