'Masyarakat Harus Terbiasa Dahulukan Kepentingan Umum'
Red: Fernan Rahadi
Anggota MPR RI, Rizki Sadig, saat mengisi acara sosialisasi empat pilar MPR RI di aula di Desa Pagu, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Ahad (21/11). | Foto: dokpri
REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Memperingati Hari Pahlawan yang jatuh 10 November lalu tidak harus dengan berperang melawan penjajah seperti situasi bangsa zaman dahulu. Salah satunya, hal itu bisa dilakukan dengan perilaku sehari-hari saat ini berupa mendahulukan kepentingan umum.
"Mengenang jasa para pahlawan saat ini dapat dilakukan dengan sikap dan perilaku sehari-hari, di antaranya mendahulukan kemaslahatan umum di atas kepentingan pribadi dan kelompok," ujar Rizki Sadig dalam sosialisasi empat pilar MPR RI 21 November lalu di aula di Desa Pagu, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Menurut Rizki, patriotisme atau jiwa kepahlawanan para pahlawan harus menjadi inspirasi seluruh masyarakat. Hal tersebut dikarenakan nilai-nilai kepahlawanan sesuai dengan nilai-nilai yang termaktub dalam empat pilar MPR RI yaitu Pancasila, UUD RI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Rizki menegaskan, kegemilangan pahlawan dalam merebut kemerdekaan bagi Indonesia bukan titik henti perjuangan. "Perjuangan para pahlawan harus terus berjalan hingga akhir dunia, tidak boleh berhenti saat ini atau besok lusa," kata anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Rizki mengatakan, pahlawan pada hakikatnya adalah orang-orang yang rela sepenuh hati untuk mewujudkan cita-cita bersama kepada tujuan lebih besar. "Maka dari itu seluruh elemen bangsa Indonesia harus selalu tulus mengedepankan segala kemaslahatan umum daripada kepentingan pribadi," ujar Rizki menegaskan.