Ahad 05 Dec 2021 03:50 WIB

Operasional Bandara Juanda Surabaya Masih Normal

Bandara Juanda Surabaya tidak terdampak erupsi gunung Semeru.

Warga menyelamatkan diri saat Gunung Semeru meletus di Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021). Gunung Semeru meletus dan mengeluarkan awan panas yang mengakibatkan hujan abu di Kabupaten Lumajang dan Malang
Foto: ANTARA/Hermawan
Warga menyelamatkan diri saat Gunung Semeru meletus di Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021). Gunung Semeru meletus dan mengeluarkan awan panas yang mengakibatkan hujan abu di Kabupaten Lumajang dan Malang

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, dilaporkan masih beroperasi secara normal dan tidak terpengaruh letusan Gunung Semeru. General Manager Bandara Juanda, Sisyani Jaffar dalam keterangan tertulis di Sidoarjo, Sabtu (4/12) mengatakan, hingga pukul 20.00 WIB Bandara Juanda beroperasi normal dan tidak ada dampak signifkan aktivitas letusan Gunung Semeru terhadap operasional pelayanan kebandarudaraan di Bandara Juanda.

"Hasil paper test juga menunjukkan negatif atau tidak ada (NIL) abu vulkanik di Bandara Juanda," ujarnya.

Baca Juga

Ia mengatakan, meskipun tidak ada dampak signifikan, PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Juanda tetap melakukan langkah antisipasi terkait dengan peristiwa tersebut. "Kami terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait penerbangan termasuk dengan Kantor Otoritas Bandara, AirNav Indonesia Cabang Surabaya dan Kantor BMKG terkait perkembangan dan informasi terkini," ujarnya.

Kemudian, pihaknya juga melakukan paper test, di sisi udara untuk mengetahui secara visual ada atau tidaknya sebaran abu vulkanik. "Kami juga mengantisipasi adanya penundaan atau pengalihan penerbangan yang terdampak karena peristiwa erupsi Gunung Semeru dengan menyiapkan ruang tunggu dan pengaturan penempatan parkir pesawat," ujarnya.

Sebelumnya, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dengan meluncurkan guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement