Senin 06 Dec 2021 15:24 WIB

Khofifah Jamin Kebutuhan Makan Pengungsi Semeru Terpenuhi

Pemprov Jatim mendirikan dua titik posko pengungsian di Pronojiwo dan Candipuro.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah keluarga korban menanti informasi terkait keluarganya yang hilang saat erupsi Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal hingga pukul 11.10 WIB hari ini  berjumlah 15 orang dan 27 orang masih dalam proses pencarian.
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Sejumlah keluarga korban menanti informasi terkait keluarganya yang hilang saat erupsi Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal hingga pukul 11.10 WIB hari ini berjumlah 15 orang dan 27 orang masih dalam proses pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan kebutuhan makan para pengungsi terdampak erupsi semeru tercukupi. Khofifah pun mengingatkan jika ada posko pengungsian yang merasa kekurangan kebutuhan pokok untuk segera melapor posko lapangan yang ada di Kecamatan Pasirian.

"Insya Allah, saya pastikan dapur umum yang ada telah mampu mencukupi semua kebutuhan pengungsi. Jika ada yang belum tercukupi baik logistik, air bersih, dan sebagainya dapat dilaporkan ke posko lapangan di kantor Kecamatan Pasirian atau koordinator lapangan masing-masing," kata Khofifah, Senin (6/12).

Baca Juga

Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim mendirikan dua titik posko, baik kesehatan maupun dapur umum di dua kecamatan yaitu Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro. Setiap harinya masing-masing dapur umum menyiapkan 2.500 paket makanan, setiap pagi, siang, dan malam.

Terkait trauma healing bagi para pengungsi, Pemprov Jatim juga diakuinya telah mengerahkan tim yang bertugas untuk mendampingi pengungsi untuk mengurangi rasa trauma akibat bencana erupsi Gunung Semeru. Tim ini, kata Khofifah, berdampingan dengan tim medis Provinsi Jatim.

"Semua tim trauma healing kami kerahkan khusus untuk mendampingi ibu-ibu, anak-anak, disabilitas dan para lansia. Mereka masuk dalam kategori rentan," ujarnya.

Disinggung soal kerusakan fisik fasilitas umum dan rumah warga akibat terjangan guguran awan panas, Khofifah mengatakan Pemprov Jatim bersama Pemkab Lumajang dan BNPB tengah melakukan pendataan dan kategorisasi.

Data ini menjadi acuan dalam menentukan langkah rekonstruksi, termasuk besaran bantuan yang diperoleh korban erupsi Gunung Semeru. "Kerugian materil dan dampak lainnya dari APG Gunung Semeru masih dalam pendataan," kata dia.

Khofifah memaparkan, berdasarkan hasil rapat bersama BNPB dan Pemkab Lumajang, maka diputuskan Posko Utama bertempat di Pendopo Kabupaten Lumajang, sedangkan Kecamatan Pasirian sebagai posko lapangan.

Seluruh data informasi berupa gambar peta, data data bencana, foto-foto lokasi kejadian, dan lain lain ditempatkan dan ditampilkan di Kecamatan Pasirian sebagai Posko Lapangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement