Jokowi Sampaikan Duka Cita Mendalam Korban Letusan Semeru
Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sepeda tertimbun material longsor awan panas erupsi Gunung Merapi di Dusun Curah Kobokan, Desa Supitarang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12). | Foto: Republika/Thoudy Badai
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, untuk memastikan bantuan bagi para pengungsi. Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, Jokowi juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya korban akibat letusan Gunung Semeru.
"Pagi hari ini saya datang ke lokasi untuk memastikan bahwa seluruh kekuatan yang kita miliki sudah berada di lapangan untuk pencarian korban yang masih ada, kemudian juga evakuasi," kata Jokowi di saat meninjau posko pengungsian di Lapangan Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim), Selasa (7/12).
Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Malang dan Lumajang mengalami erupsi pada Sabtu (4/12) sekitar pukul 15.00 WIB. Gunung itu mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh, serta asap pekat berwarna abu-abu. "Dan juga ini kita lihat untuk rencana perbaikan infrastruktur yang rusak akibat letusan gunung Semeru ini," ucap Jokowi.
Dia menyatakan, meninjau lokasi pengungsi untuk memastikan dengan pengungsi tertangani dengan baik. "Yang berkaitan dengan konsumsi, kesehatan, air bersih, saya kira kondisinya mulai membaik. Kita berharap setelah nanti reda, semuanya bisa dimulai baik yang berupa perbaikan infrastruktur," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, pemerintah terbuka atas kemungkinan relokasi penduduk dari permukimannya saat ini. Dia mengaku, mendapat laporan kurang lebih 2.000-an rumah yang harus direlokasi.
"Maupun kemungkinan relokasi dari tempat-tempat yang kita perkirakan berbahaya untuk dihuni kembali. Ini segera akan kita putuskan di mana relokasinya dan saat itu juga akan segera kita bangun. Saya kira semua sudah siap," ujar Jokowi.
Turut mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala BNPB Letjen Suharyanto, serta Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP)/Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Hadir pula Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq. Berdasarkan data BNPB, ada 15 orang korban meninggal dunia hingga Senin (6/12), dengan rincian sebanyak delapan jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan tujuh lainnya di Kecamatan Candipuro.
Sedangkan jumlah warga yang masih dinyatakan hilang sebanyak 27 orang dan jumlah warga terdampak adalah 5.205 jiwa. Sementara warga yang mengungsi berjumlah 1.707 jiwa yang tersebar di 19 titik.