REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tiga gempa bumi di Jawa Barat dicatat Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) dalam beberapa hari terakhir. Pertama adalah gempa yang terjadi pada Sabtu (4/12) dan Selasa (7/12) di sekitar Kabupaten Bandung, kemudian pada Rabu (8/12) di Kabupaten Purwakarta.
Menurut Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu, sesuai tupoksi dari Stasiun Geofisika Klas I Bandung, pihaknya terus memonitor aktivitas kegempaan khususnya di Wilayah Jawa Barat.
"Aktivitas seismik terakhir yang tercatat oleh seismograph kami adalah adanya event pada tanggal 7 Desember, terjadi lima kali gempa bumi di wilayah Pangalengan Kabupaten Bandung, dan empat kali event dirasakan," ujar Teguh, katanya melalui ponsel, Rabu (8/12).
Selain itu, di wilayah Purwakarta tepatnya di sekitar waduk Jatiluhur juga termonitor adanya aktivitas kegempaan dan dirasakan. Menurutnya, aktivitas kegempaan di di kedua wilayah tersebut disebabkan oleh sesar-sesar lokal yang ada di Jawa Barat.
"Aktivitas kegempaan di wilayah Purwakarta merupakan aktivitas dari Sesar Cirata, sedangkan aktivitas kegempaan di Pangalengan merupakan sesar Garsela," katanya.
Jadi, kata dia, kegempaan yang terjadi di Jawa Barat ini, diakibatkan karena aktivitas sesar-sesar lokal yang ada di Jawa Barat. "Jadi, bukan karena aktivitas vulkanik, serta tidak ada hubungannya dengan aktivitas Semeru dan Merapi," katanya.