Sabtu 11 Dec 2021 00:20 WIB

Pengungsi Semeru Direlokasi ke Dua Tempat

Persiapan relokasi pengungsi Semeru sudah dimulai.

Red: Indira Rezkisari
Pengungsi terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru membersihkan rumahnya dari material APG Gunung Semeru di Curah Koboan, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (10/12/2021). Pengungsi terdampak APG Gunung Semeru mulai kembali ke rumahnya untuk mengamankan sejumlah barang yang masih bisa dipergunakan dan saat ini sedikitnya 6.542 jiwa warga terdampak APG Gunung Semeru mengungsi yang tersebar di 121 titik pengungsian.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Pengungsi terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru membersihkan rumahnya dari material APG Gunung Semeru di Curah Koboan, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (10/12/2021). Pengungsi terdampak APG Gunung Semeru mulai kembali ke rumahnya untuk mengamankan sejumlah barang yang masih bisa dipergunakan dan saat ini sedikitnya 6.542 jiwa warga terdampak APG Gunung Semeru mengungsi yang tersebar di 121 titik pengungsian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Kol inf Irwan Subekti, mengatakan relokasi pengungsi terdampak bencana tersebut akan dipersiapkan. Pengungsi akan menempat di dua lokasi di Kabupaten Lumajang, Jawa TImur.

"Untuk relokasi disiapkan di dua tempat, di Kecamatan Pronojiwo disiapkan di Desa Oro-oro Ombo dan Kecamatan Candipuro di Desa Menanggal. Saat ini sudah dilaksanakan persiapan-persiapan, tinggal menunggu pekerjaan dilakukan," ujar Danrem 083/Baladhika Jaya itu dalam konferensi pers daring yang diikuti dari Jakarta, Jumat (10/12).

Baca Juga

Irwan mengatakan dua titik yang direncanakan tersebut, merupakan daerah Perhutani yang sudah diproyeksikan untuk relokasi. Proyek relokasi warga terdampak awan panas dan guguran Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan arahan Presiden RI Joko Widodo yang langsung ditindaklanjuti oleh Bupati Lumajang.

Sementara itu, pelaksanaan relokasi tinggal menunggu formasi dari Kementerian/Lembaga terkait teknis pekerjaannya. Saat ini persiapan telah dilakukan, mulai dari personel TNI yang akan bertugas hingga penyediaan alat berat untuk pelaksanaan tahap awal relokasi.

Terkait rekonstruksi fasilitas umum terdampak, utamanya jembatan yang putus, direncanakan akan dibangun jembatan gantung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). "Dari PUPR diminta tenaga maupun alat berat, tapi karena situasi tidak memungkinkan, sehingga sampai saat ini kita masih menunggu situasi yang memungkinkan dilaksanakan. Saat ini PUPR melakukan persiapan kegiatan tersebut," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement