Sabtu 11 Dec 2021 22:35 WIB

BNPB: Korban Meninggal Akibat Erupsi Semeru Jadi 46 Jiwa

Total warga yang mengungsi pada Sabtu (11/12) tercatat berjumlah 9.118 jiwa.

Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar terlihat dari Desa Sumber Mujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (10/12/2021). Hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) laporan per 6 jam tanggal 10 desember pukul 12.00 - 18.00 Wib terjadi 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2 mm yang berdurasi 30-35 detik.  Hingga Sabtu (11/12), korban meninggal akibat awan panas guguran Gunung Semeru menjadi 46 jiwa.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar terlihat dari Desa Sumber Mujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (10/12/2021). Hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) laporan per 6 jam tanggal 10 desember pukul 12.00 - 18.00 Wib terjadi 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2 mm yang berdurasi 30-35 detik. Hingga Sabtu (11/12), korban meninggal akibat awan panas guguran Gunung Semeru menjadi 46 jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan korban meninggal akibat awan panas guguran Gunung Semeru menjadi 46 jiwa. Data ini dihimpun sampai Sabtu (11/12) pukul 18.00 WIB.

"Dampak korban jiwa lainnya, sembilan jiwa masih dinyatakan hilang, sedangkan luka berat 18 jiwa dan luka ringan 11 jiwa," kata Abdul dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (11/12).

Baca Juga

Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) yang terdiri dari personel Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan warga dibagi ke dalam empat grup. Tiga grup berfokus pada pencarian di tiga sektor sedangkan satu lainnya bersiaga mengevakuasi dan membantu pendataan warga terdampak bencana.

Grup sektor pertama melakukan pencarian di Dusun Kajar Kuning dan Curah Kobokan. Grup kedua di daerah tambang Pasir H. Satuhan, dan grup ketiga di Dusun Kebondeli dan Kampung Renteng.

Abdul mengatakan kondisi cuaca hujan terkadang menghambat proses pencarian korban hilang. Di tengah cuaca yang kurang baik, Basarnas sebagai koordinator pencarian perlu memastikan keamanan tim SAR.

Total warga yang mengungsi pada Sabtu (11/12) tercatat berjumlah 9.118 jiwa yang terdiri dari penyintas laki-laki sebanyak 4.435 jiwa dan penyintas perempuan 4.683 jiwa. Para penyintas tersebar di 115 titik pos pengungsian yang terpusat di 18 titik di 3 kecamatan.

Kecamatan Pasirian memiliki enam titik pos dengan 2.081 jiwa pengungsi. Kecamatan Candipuro memiliki delapan titik dengan 3.538 pengungsi, dan kecamatan Pronojiwo empat titik dengan 1.056 pengungsi.

Sebagai upaya melayani warga, Posko utama tanggap darurat di Lumajang membuka pusat layanan di nomor 081234570077 yang diharapkan dapat membantu warga selama masa tanggap darurat hingga 17 Desember 2021.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement