Libur Sekolah di Solo Tetap Akhir Desember, Diselingi Vaksinasi Anak
Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. | Foto: Dok Pemkot Surakarta
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Libur semester ganjil untuk sekolah-sekolah di Kota Solo, Jawa Tengah, tetap dilaksanakan sesuai kalender akademik yakni akhir Desember 2021. Di sela-sela libur semester ganjil tersebut, para siswa yang berusia 6-11 tahun anak mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyatakan, para siswa akan menjalani libur semesteran beberapa hari sebelum mengikuti vaksinasi Covid-19. "Libur sebentar terus kami vaksin. Vaksinnya tanggal 24 Desember kalau tidak molor. Nanti siswa didatangkan ke sekolah," kata Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (15/12).
Menurutnya, teknis vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak berusia 6-11 tahun berbeda dengan remaja usia 12-17 tahun yang menjalani vaksinasi di sentra-sentra vaksinasi. Sedangkan anak-anak berusia 6-11 tahun divaksin di sekolah seperti pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAS).
Terkait ketersediaan tenaga kesehatan (nakes) yang memvaksin dinilai tidak ada masalah meskipun harus berbagi jadwal dengan vaksinasi dosis kedua untuk masyarakat umum. "Untuk waktunya berapa lama tergantung suplai vaksin yang diberikan ke kami. Kalau datangnya banyak ya cepat. Anak-anak kan banyak," imbuhnya.
Ia pun berharap, sebelum memasuki semester genap, anak-anak sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Pemkot akan berupaya agar target tersebut bisa tercapai.
"Ya harusnya sudah tervaksin semua. Kami kejar. Kalau tidak, ya sambil jalan. Tidak apa-apa, tenang saja. Surveilans ya tetap jalan," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo, Dwi Ariyatno, memastikan libur sekolah untuk semester ganjil ini sesuai kalender akademik yakni 20-31 Desember 2021. "Kami baru saja mendapat informasi dari Ibu Kepala Dinas Kesehatan akan ada vaksin untuk usia 6-11 tahun. Karena sasarannya usia enam tahun, menggunakan waktu libur anak itu. Ya nanti sesuai jadwal masing-masing," terang Dwi.
Dwi menyebutkan, jumlah sasaran siswa SD yang akan divaksin sebanyak 56 ribu anak. Namun, sebanyak 3.000 anak sudah divaksin bersamaan dengan siswa SMP karena usianya sudah di atas 12 tahun. Sehingga, jumlah sasaran program vaksinasi 6-11 tahun sekitar 53 ribu anak.
"Kalau kita mau sisir juga TK/PAUD yang usia enam tahun ke atas, kemarin data kita ada sekitar empat ribuan. Mungkin untuk yang usianya enam tahun lebih sekitar 57 ribu," ungkapnya.
Terkait teknis pelaksanaan vaksinasi, Dwi menyatakan rencananya dilakukan per sekolahan. Namun, tidak menutup kemungkinan dilakukan di fasilitas kesehatan yang dekat dengan sekolah tersebut.
"Informasinya bisa dua-duanya. Bu Kepala Dinas Kesehatan minta bisa dilakukan percepatan. Untuk sekolah yang besar, timnya puskesmas datang. Untuk sekolah-sekolah yang dekat ke rumah sakit, nanti bisa difasilitasi untuk dilaksanakan di rumah sakit yang dekat dengan sekolahnya," jelas Dwi.