Aplikasi Visiting Jogja Permudah Wisatawan saat ke DIY
Red: Yusuf Assidiq
Lalu-lintas ramai saat jelang Maghrib di Tugu Pal Putih, Yogyakarta. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aplikasi Visiting Jogja sebagai platform yang dikembangkan untuk mewujudkan digital ekosistem pariwisata di DIY menawarkan berbagai kemudahan bagi wisatawan saat berkunjung mulai dari reservasi hingga diskon.
"Harapannya, wisatawan dapat mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi ini saat berkunjung ke DIY. Termasuk, nanti saat libur akhir tahun bisa reservasi melalui aplikasi ini," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo di Yogyakarta.
Melalui aplikasi tersebut, wisatawan akan dimudahkan untuk melakukan reservasi pembelian tiket di sejumlah objek wisata tanpa harus mengantre di loket. Selain itu, di sejumlah objek wisata juga menawarkan insentif berupa diskon harga tiket masuk hingga 50 persen.
"Saya tidak bisa menyebut objek wisata mana saja yang menawarkan diskon tiket masuk. Supaya memberikan surprise ke wisatawan saat reservasi," ujarnya.
Selain untuk pembelian tiket masuk objek wisata, aplikasi tersebut juga dapat digunakan untuk reservasi kegiatan seni dan budaya.
"Reservasi secara daring ini akan memudahkan pengelola untuk melakukan pembatasan jumlah pengunjung karena selama libur akhir tahun akan diberlakukan pembatasan wisatawan yaitu maksimal 75 persen di objek wisata," jelas dia.
Aplikasi tersebut, juga sudah terintegrasi dengan PeduliLindungi sehingga bisa dilakukan untuk memindai QR code yang disediakan. "Aplikasi ini akan terus dioptimalkan. Ada beberapa kendala untuk objek wisata yang sulit terjangkau sinyal telepon selular. Tetapi, tetap kami upayakan bisa terintegrasi," katanya.
Selama libur akhir tahun, objek wisata yang belum memiliki QR Code PeduliLindungi dapat melakukan pengecekan secara langsung sertifikat vaksinasi wisatawan yang berkunjung. "Pengelola tetap diminta untuk mengurus PeduliLindungi," ujarnya.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan aplikasi Visiting Jogja dapat digunakan untuk mengintegrasikan berbagai kebutuhan pengelolaan industri pariwisata termasuk menjembatani kebutuhan wisatawan dan pengelola wisata.
"Bagi pelaku wisata, yang dibutuhkan adalah promosi. Ini yang harus bisa menjadi nilai lebih Visiting Jogja," katanya.