Pemerintah Siapkan Hunian bagi Warga Terdampak Aktivitas Semeru
Red: Muhammad Fakhruddin
Prajurit TNI menggunakan alat berat membersihkan material awan panas guguran Gunung Semeru di Kamar Kajang, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (14/12/2021). Pembersihan lokasi itu dilakukan agar warga dapat menyelamatkan barang berharga yang masih bisa dipakai. | Foto: Antara/Budi Candra Setya
REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa pemerintah menyiapkan hunian bagi warga yang terkena dampak peningkatan aktivitas Gunung Semerudi Kabupaten Lumajang.
Gubernur mengatakan bahwa lahan untuk memindahkan warga yang terkena dampak peningkatan aktivitas Semerusedang disiapkan. "Ada dua lokasi yang titiknya sudah diketahui yakni di Candipuro dan juga di Pronojiwo dengan luasan sekitar 90 hektare untuk relokasi," katanya, Kamis (16/12).
Ia mengatakan bahwa lahan yang disiapkan untuk merelokasi warga sekitar Semeru sedang dibersihkan. "Kemudian dibangun hunian sementara, dilanjutkan dengan hunian tetap... Hunian sementara itu akan menjadi bagian dari hunian tetap seperti dapur atau bagian lainnya," katanya.
"Penting bagi pengungsi supaya tenang dan tidak panik, mulai besok pengerjaan (hunian) sudah bisa dilakukan," katanya.
Ia mengemukakan bahwa konsep "desa cerdas" yang memadukan permukiman dengan tempat kegiatan ekonomi rencananya diterapkan dalam pembangunan hunian bagi warga yang menghadapi dampak peningkatan aktivitas Gunung Semeru.
"Hal itu sesuai dengan permintaan dari Bupati Lumajang terkait dengan rencana relokasi rumah pengungsi Gunung Semeru," katanya.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajanghingga Rabu (15/12) awan panas guguran Gunung Semeru telah menyebabkan 48 warga meninggal dunia, 18 orang terluka berat, dan sembilan orang terluka ringan.Bencana itu juga memaksa 10.158 orang mengungsi di 151 tempat di Kabupaten Lumajang.