Jumat 17 Dec 2021 07:34 WIB

Pembangunan Hunian Warga Terdampak Semeru Dimulai

Pembangunan dilakukan di lahan Perhutani dengan luas 90,98 ha di Desa Sumberwujur.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Gunung Semeru meletus Sabtu (4/12). Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa langsung memerintahkan BPBD Jatim dan Dinas Sosial mengirim bantuan tenaga, peralatan hingga logistik untuk penanganan warga terdampak erupsi, termasuk pengungsi.
Foto: Humas Pemprov Jatim
Gunung Semeru meletus Sabtu (4/12). Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa langsung memerintahkan BPBD Jatim dan Dinas Sosial mengirim bantuan tenaga, peralatan hingga logistik untuk penanganan warga terdampak erupsi, termasuk pengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru segera dimulai. Pembangunan dilakukan di lahan Perhutani dengan luas 90,98 hektare di Desa Sumberwujur, Kecamatan Candipuro, dan di Desa Oro Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo

"Allhamdulillah, bahwa surat keputusan (SK) dari menteri KLHK sudah diterbitkan. Dalam SK tersebut, telah disiapkan lahan 90,98 hektare di dua titik di Candipuro dan Pronojiwo," kata Khofifah dalam siaran tertulisnya, Kamis (17/12).

Khofifah menyatakan, ini menjadi kabar baik bagi para pengungsi yang terdampak erupsi Semeru. Karena hingga saat ini mereka selalu menagih kepastian akan mendapatkan tempat tinggal. Khofifah pun menegaskan, setelah keluarnya SK KLHK, pembangunan hunian bagi mereka yang terdampak dapat langsung dilakukan.

"Land clearing bisa segera dilakukan selesai turunnya SK dari menteri KLHK," kata dia.

Khofifah menyatakan, saat ini pun alat-alat berat sudah berada di dua titik yang nakal dijadilan tempat pembangunan hunian bagi warga terdampak Semeru. Baik alat berat yang dimiliki Kementerian PUPR, Kodam, Polda, bahkan Pemprov. Baik hunian aementara atau hunian tetap yang dibangun, kata dia, bakal berada di lokasi yang sama.

"Kalau hari ini cuaca bagus, seluruh alat berat bisa bekerja karena titik koordinatnya sudah ada, baik di Candipuro maupun Pronojiwo. Setelah land clearing selesai maka bisa segera tindaklanjuti, membangun huntara dulu baru huntap," kata Khofifah.

Khofifah berharap, kepastian adanya hunian ini dapat memberikan ketenangan bagi para pengungsi, dan memberikan kembali semangat untuk dapat segera pulih baik sosial maupun ekonominya. Khofifah punmeminta mereka yang ada di pengungsian untuk tetap tenang dan tidak panik.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta warga bersabar terkait pembangunan hunian dan infrastruktur yang rusak terdampak erupsi semeru. Ma'ruf memastikan, pembangunan hunian dan perbaikan infrastruktur bakal segera dimulai.

"Insya Allah tempat tinggal akan dibangun, jalan juga akan dibangun. Kami harap warga tetap sabar dan menunggu. Jangan khawatir, kami akan menyelesaikan persoalan ini," yakinnya 

Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyatakan, pihaknya telah menyiapkan konsep Huntara dan Huntap yang nyaman. Tak hanya itu, dirinya juga memastikan dalam upaya relokasi tersebut tetap memberikan ruang aktivitas ekonomi warga. Salah satunya dengan menyiapkan lahan komersil. 

"Itu bisa dimanfaatkan menjadi kandang terpadu. Kami berharap ini bisa dimanfaatkan menjadi kandang sapi perah, seperti di kawasan Senduro," kata Thoriq.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement