Tagana Sleman Diharap Lebih Berdaya
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tagana Sleman Diharap Lebih Berdaya (ilustrasi). | Foto: Antara/Prasetia Fauzani
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Pemkab Sleman melaksanakan pengukuhan Forum Koordinasi Taruna Tanggap Bencana (Tagana) periode 2021-2024. Pengukuhan dilakukan langsung Bupati Sleman, Kustini Purnomo didampingi Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa.
Adapun pengurus yang dikukuhkan yakni ada Ketua Poniran, Wakil Ketua Sigit Setyawan, Sekretaris Nanang Heri Triyanto, Wakil Sekretaris Muhammad Yasin Nur Rahman, Bendahara Herman Subagyo dan pengurus-pengurus lainnya.
Dalam sambutannya, Kustini berharap, Tagana Sleman dapat lebih berdaya membantu masyarakat, khususnya menghadapi bencana. Ia turut mengapresiasi kerja-kerja Tagana yang memberi dukungan penanggulangan bencana selama ini.
Kustini menekankan, peran Tagana sangat dibutuhkan di Sleman. Terlebih, Sleman memiliki potensi bencana beragam. Namun, kondisi ini terbantu kesetiakawanan, empati dan gotong-royong menolong sesama yang dilakukan Tagana.
“Tagana merupakan forum kesetiakawanan yang terlatih dalam penanggulangan bencana," kata Kustini, Jumat (17/12).
Tagana tidak hanya diperlukan pada tanggap darurat. Tagana memiliki peran yang sangat penting, bahkan sebelum terjadi karena bersama institusi penanggulangan bencana, Tagana turut aktif menyusun analisa resiko terdampak.
Terlebih, Kabupaten Sleman sendiri memang merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi bencana yang cukup tinggi dan beragam jenisnya. Mulai dari erupsi Gunung Merapi, angin kencang, tanah longsor dan banjir.
Saat ini, Merapi masih berstatus siaga dengan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas. Karenanya, masyarakat diminta antisipasi gangguan abu vulkanik dan bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi.
Sekretaris Dinsos Kabupaten Sleman, Ephiphana menambahkan, dasar dari pengukuhan ini turut dimaksudkan untuk menguatkan pengurus-pengurus Tagana Sleman. Serta, membantu Pemkab Sleman dalam upaya-upaya penanggulangan bencana.
"Pada saat pra bencana, saat tanggap darurat maupun saat pasca bencana," ujar Ephiphana.