REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebagian besar orang tua tidak tumbuh dengan media sosial. Dua pertiga atau 66 persen orang tua di Amerika Serikat (AS) mengatakan, mengasuh anak menjadi lebih sulit daripada 20 tahun yang lalu.
Menurut Pew Research Center, hal tersebut disebabkan oleh ponsel cerdas dan media sosial. Profesor Psikologi dan Direktur Center for Scholars & Storytellers di UCLA, Yalda Uhls, mengatakan pentingnya orang tua untuk mengetahui kapan anak-anak mereka menggunakan aplikasi media sosial. “Anak-anak terlalu muda untuk memahami luasnya internet. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk terlibat jika mereka membiarkan anak mereka menggunakan aplikasi,” kata Uhls seperti dilansir di laman USA Today, Ahad (19/18).
Salah satu aplikasi yang saat ini sedang digandrungi adalah Tiktok. Kabar baiknya, TikTok merupakan aplikasi yang lebih mudah dipahami dibandingkan aplikasi perpesanan Snapchat yang bisa mengirim pesan video khusus hilang dalam 24 jam. Namun, orang tua terkadang meremehkan Tiktok.
“Kadang-kadang orang tua berpikir Tiktok tidak berbahaya. Padahal Tiktok sangat mudah digunakan oleh anak-anak. Jadi, ini telah meningkatkan risiko dalam keterlibatan kehidupan media sosial anak jauh sebelum mereka benar-benar siap,” ujar Uhls.
Panduan Utama Orang Tua Common Sense Media untuk Tiktok menyarankan orang tua dapat mulai berbagi akun dengan anak mereka menggunakan fitur Family Pairing. Fitur tersebut membuat orang tua dapat melihat apa yang ditonton dan diunggah anak mereka. Akan tetapi, panduan ini mencatat bahwa anak-anak dapat membuat akun yang berbeda dengan alamat email dan nomor telepon yang berbeda.
Siasat lain adalah memiliki kontrol orang tua di perangkat. Hal ini membuat orang tua untuk memasang parameter atau batas berapa lama perangkat dapat digunakan dan membatasi akses ke aplikasi tertentu dan ke beberapa konten. Detail tentang kontrol orang tua Apple untuk waktu layar dan konten dapat ditemukan di situs web Apple.
Untuk opsi lainnya, bisa menggunakan Bark yang dapat diinstal pada Android atau iOS anak. Bark dapat diatur untuk memantau waktu layar, memblokir atau mengizinkan aplikasi tertentu, dan mengirim peringatan kepada orang tua.
Uhls menjelaskan, aplikasi pemantauan mungkin berfungsi untuk sementara waktu. Namun seiring bertambahnya usia anak-anak, hal ini tidak bisa diteruskan. Dia menyarankan untuk memberikan edukasi tentang media sosial agar orang tua dan anak dapat belajar dan berdiskusi bersama.
Editor Senior Media Sosial dan Sumber Belajar di Common Sense Media, Christine Elgersma, mengatakan memulai diskusi tentang apa yang terjadi di media sosial harus dimulai sejak dini karena anak-anak bisa semakin bungkam di sekitar orang tua seiring bertambahnya usia. Orang tua bisa mulai dengan tanyakan apa yang dilakukan teman anak di media sosial.
“Meminta anak-anak untuk mengajari orang tua tentang apa yang baru atau keren menempatkan mereka pada posisi berkuasa dan kami mendapatkan beberapa info yang kami inginkan,” kata Elgersma.
Chief Parent Officer Bark, Titania Jordan, mengatakan orang tua perlu melakukan percakapan mendalam yang dinilai penting. Misal, cyberbullying atau intimidasi dunia maya, pornografi, predator daring, dan kesehatan mental. “Semua hal ini jauh lebih terlihat di wajah anak-anak kita daripada saat kita adalah anak-anak. Orang tua adalah sistem pendukung mereka dan harus ada untuk mereka,” ujarnya.