Kasus Aktif di Purbalingga Tersisa Lima Orang
Red: Muhammad Fakhruddin
Kasus Aktif di Purbalingga Tersisa Lima Orang (ilustrasi). | Foto: www.freepik.com
REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menginformasikan bahwa kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi di daerah tersebut pada Senin (27/12), tercatat lima orang.
"Kasus aktif COVID-19 di Purbalingga menurut data terbaru ada lima orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga dr.Jusi Febrianto di Purbalingga, Senin.
Jumlah tersebut, kata dia, mengalami penambahan bila dibandingkan dengan hari sebelumnya, empat orang. "Ini perlu menjadi perhatian bersama bahwa penambahan kasus aktif masih terjadi walaupun jumlahnya tidak signifikan, sehingga masyarakat masih harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Total jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di wilayah itu sejak awal penanganan hingga saat ini 18.446 orang. Dari jumlah tersebut, 17.305 orang telah dinyatakan sembuh, 1.136 meninggal dunia, dan lima orang melakukan isolasi mandiri.
Pihaknya terus menyosialisasikan data COVID-19 kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Purbalingga guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait dengan pandemi. "Kami ingin mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir, masyarakat masih harus sama-sama meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Dia juga mengingatkan masyarakat yang belum vaksin untuk segera mendaftarkan diri ke puskesmas terdekat dari tempat tinggal masing-masing. Selain itu, dia juga mengingatkan masyarakat untuk terus memperkuat penerapan protokol kesehatan guna mencegah lonjakan kasus menjelang libur Tahun Baru.
"Kami mengajak warga untuk memperkuat prokes, karena terdapat potensi peningkatan mobilitas masyarakat pada saat libur Tahun Baru," katanya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk mengurangi mobilitas dan merayakan malam pergantian tahun bersama keluarga di rumah saja dan menghindari kerumunan. Terlebih lagi, kata dia, pada saat ini terdapat kemunculan varian baru COVID-19 yakni Omicron, sehingga perlu melakukan upaya antisipasi.