Rabu 29 Dec 2021 17:22 WIB

Masalah Kesehatan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Pasien Covid-19

Ada 6 masalah yang dapat meningkatkan risiko kematian pasien Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Gangguan kesehatan yang bisa meningkatkan risiko kematian pada pasien Covid-19 (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Gangguan kesehatan yang bisa meningkatkan risiko kematian pada pasien Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama dua tahun pandemi berlangsung, tercatat ada 5,4 juta orang di dunia yang meninggal akibat Covid-19. Melalui beragam studi, para ahli berhasil merangkum beberapa permasalahan yang dapat membuat pasien Covid-19 lebih berisiko terhadap kematian.

Setidaknya ada enam masalah yang sudah diketahui dapat meningkatkan risiko kematian pasien Covid-19. Berikut ini adalah keenam masalah tersebut, seperti dilansir di laman Eat This Not That, Rabu (29/12):

Baca Juga

1. Gangguan tidur

Studi dalam JAMA Network Open mengungkapkan, gangguan tidur seperti apnea tidur dapat meningkatkan risiko Covid-19 berat hingga 31 persen. Risiko ini mencakup perawatan di rumah sakit dan juga kematian.

Para ahli belum memahami hubungan di antara keduanya. Akan tetapi, peneliti di balik studi ini menilai keduanya berkaitan karena gangguan tidur seperti apnea tidur menurunkan oksigen ke paru-paru sehingga memicu hipoksia. Kondisi ini dapat menyebabkan inflamasi dan beragam kerusakan lain.

2. Lemak berlebih

Sejak awal pandemi, para dokter telah menyadari bahwa obesitas merupakan salah satu faktor risiko besar pada gejala berat dan kematian akibat Covid-19. Sebuah studi mengungkapkan bahwa virus SARS-CoV-2 menginfeksi sel-sel lemak dan sel-sel imun yang ada di dalamnya. Kondisi ini dapat memicu badai sitokin yang dapat merusak organ dan berakibat fatal. Dengan kata lain, semakin banyak lemak tubuh yang dimiliki, semakin besar kemungkinan terjadinya komplikasi ini.

3. Diabetes

Penyandang diabetes lebih berisiko mengalami gejala berat dan komplikasi bila terkena infeksi virus, termasuk SARS-CoV-2 yang memicu Covid-19. Akan tetapi, risiko ini bisa lebih ditekan bila kondisi diabetes pasien terkontrol.

4. Kehamilan

Ibu hamil lebih berisiko mengalami gejala berat Covid-19 dan permasalahan saat kelahiran, seperti bayi lahir mati. Keberadaan varian Omicron dinilai membuat ibu hamil lebih berisiko. Ahli memiliki kekhawatiran bila Covid-19 menjadi semakin buruk bagi ibu hamil dibandingkan virus-virus pernapasan lain, seperti SARS dan flu. Berdasarkan hal ini, para ahli juga mengimbau agar ibu hamil menjalani vaksinasi secepat mungkin.

5. Sindrom metabolik

Studi yang melibatkan lebih dari 29 ribu pasien Covid-19 rawat inap menemukan bahwa kondisi sindrom metabolik bisa membuat pasien lebih berisiko mengalami masalah bernapas berat dan kematian. Sindrom metabolik merupakan sebuah kumpulan kondisi seperti tekanan darah tinggi, lemak perut berlebih, kadar gula darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Risiko masalah bernapas dan kematian semakin tinggi bila pasien juga memiliki masalah penyakit jantung dan strok.

6. Tidak vaksinasi lengkap

Vaksinasi aman dan efektif untuk mencegah kejadian Covid-19 dan kematian akibat Covid-19. Menurut Arizona Department of Health, orang-orang yang tidak vaksinasi Covid-19 lengkap memiliki risiko hampir empat kali lipat lebih besar untuk terkena Covid-19. Mereka juga berisiko 15 kali lebih besar untuk mengalami kematian.

Temuan tak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC). CDC mengungkapkan bahwa orang-orang yang tidak vaksinasi berisiko 4,8 kali lebih besar terkena Covid-19 dan 14 kali lebih besar mengalami kematian.

Tetap aman

Ada beragam upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah dan melindungi diri dari Covid-19. Sebagian di antaranya adalah menggunakan masker yang baik dengan benar, tidak bepergian, menjaga jarak, menghindari kerumunan, tidak berkumpul dalam ruangan bersama orang yang tidak serumah khususnya di bar, dan menjaga kebersihan tangan. Selain itu, penting untuk melakukan vaksinasi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement