Kapolres: Tagar Jogja tak Aman dari Klitih Viral di Medsos tak Benar
Red: Muhammad Fakhruddin
Beberapa sketsa kejadian klitih dipajang saat Pameran Klitih di Galeri Lorong, Yogyakarta, Selasa (30/3). Pameran dengan tajuk The Museum of Lost Space ini menceritakan lini masa fenomena klitih di Yogyakarta. Beberapa senjata tajam yang digunakan, pemberitaan klitih di media, hingga wawancara dengan pelaku ada di sini. Pameran karya dari Yahya Dwi Kurniawan ini menjelaskan bagaimana fenomena klitih terjadi, serta mendiskusikan bagaimana solusi kejahatan jalanan ini. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Kepala Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, AKBP Ihsan mengatakan bahwa tagar Jogja tidak aman dari kejahatan jalanan atau 'klitih' yang viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir adalah tidak benar.
"Jogja ini tetap aman, anggota kami selalu hadir di lapangan untuk memberikan rasa aman. Jadi apa yang ada di medsos bahwa sekarang Jogja tidak aman itu tidak benar," kata Kapolres usai konferensi pers pengungkapan kasus laporan palsu terkait kejahatan jalanan di Bantul, Rabu (29/12).
Dia mengatakan Jogja (Yogyakarta), termasuk Kabupaten Bantul yang diviralkan tidak aman merupakan kondisi yang tidak benar karena terbukti dalam beberapa hari ini tempat wisata di Bantul dan Yogyakarta tidak ada kejadian yang meresahkan wisatawan."Buktinya di Pantai Parangtritis Bantul dalam beberapa hari ini sangat ramai, di Malioboro juga sangat ramai, itu menandakan bahwa Jogja tetap aman, tetap berhati nyaman. Apalagi di Bantul, kami jamin untuk kasus-kasus seperti ini insyaallah sudah kami antisipasi," katanya.
Dia mengatakan antisipasi terhadap kejahatan jalanan di Bantul selama ini sudah dilakukan anggota Polri dengan mengedepankan langkah-langkah preemtif, preventif, dan represif. "Kami punya 'blue light patrol' yang selalu patroli setiap malam, bahkan saya pimpin sendiri, kami juga ada tim ke sekolah-sekolah untuk razia kendaraan bagi pelajar maupun razia barang bawaan dan tas bersama dengan guru," katanya.
Kapolres mengatakan institusinya telah membentuk tim pemburu kejahatan atau 'crime hunter', dalam rangka menghadapi Tahun Baru 2022 guna memberikan jaminan bahwa Bantul tetap aman dan kondusif. "Kami juga ada timKasatreskrim. Dalam satu bulan ini sudah mengungkap pelaku kejahatan jalanan 25 orang yang sudah kami rilis sebelumnya, jadi tidak perlu takut, kami berikan jaminan bahwa Bantul aman dan kondusif," katanya.