Pemkot Surabaya Perbanyak Padat Karya untuk UMKM
Red: Bilal Ramadhan
Kegiatan program padat karya infrastruktur (ilustrasi). | Foto: Yusuf Assidiq
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya memperbanyak program padat karya dengan cara membuka lapangan pekerjaan bagi keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui pendampingan maupun pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan program padat karya tersebut sebagai upaya untuk mengentas kemiskinan dan membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat Covid-19.
Sehingga masing-masing warga mendapat penghasilan dan ekonominya bisa naik, ujarnya. Apalagi, lanjut dia, kontribusi UMKM menjadi pilar penting dalam menggerakkan perekonomian Indonesia.
Makanya, Wali Kota Eri memastikan, bahwa pemkot akan terus memperbanyak lapangan kerja melalui program padat karya. Menurut dia, hal ini sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) yang menginstruksikan untuk setiap kepala daerah memperbanyak program padat karya.
"Karena itulah saya membuka lapangan pekerjaan untuk teman-teman keluarga MBR. Sehingga mereka punya penghasilan dan bisa lepas dari MBR," kata Eri, Kamis (30/12).
Supaya produksi UMKM Surabaya terus bergerak, Wali Kota Eri mendorong masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Surabaya agar menggunakan produk UMKM, misalnya, dengan menggunakan produk sepatu, tas hingga seragam sekolah dari UMKM Surabaya.
"Seperti yang pernah saya sampaikan bahwa bagaimana supaya pelajar SD-SMP, anak ASN, agar menggunakan sepatu atau seragam produknya UMKM," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pemkot tidak hanya sekadar membuka lapangan kerja melalui pemberdayaan UMKM, tapi juga berupaya untuk meningkatkan kualitas produk UMKM agar dapat menyasar ke pangsa pasar yang lebih luas.
"Misalnya nanti ada (pendampingan) desainer-desainer, agar produk sepatunya menjadi kekinian. Sehingga UMKM ini terus mengupdate dirinya," ujarnya.
Ia juga memastikan, pemkot akan terus hadir mendampingi UMKM Surabaya, termasuk di dalamnya membantu mempromosikan produk UMKM ke sektor Perbankan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun semua investor yang ada di Surabaya.
"Sehingga harapan saya ada kolaborasi sinergi antara pemerintah, BUMD, Perbankan dan semua investasi yang ada di Surabaya. Sehingga bisa bergerak bersama," katanya.
Meski demikian, Eri juga berpesan kepada anak-anak muda di Surabaya agar tak hanya berpangku tangan. Ia berharap, anak-anak muda terutama dari keluarga MBR dapat gigih berusaha.
Pemkot tentu tak akan menutup mata dan tetap berupaya untuk menyiapkan lapangan kerja bagi mereka. "Jadi keluarga MBR yang masih muda jangan nadah atau meminta. Saya sudah perintahkan teman-teman semuanya untuk mendata yang muda-muda itu berapa, agar dijadikan pengusaha-pengusaha," ujarnya.
Eri mencontohkan, pemkot menyediakan lapangan pekerjaan berupa servis mobil atau cuci kendaraan bermotor. Nantinya yang mengelola usaha itu adalah anak-anak muda dari keluarga MBR.
"Kami akan buka tempat servis atau cuci mobil, nanti juga (yang mengelola) dari teman-teman yang memang belum punya pekerjaan, yang mereka harus keluar dari MBR. Makanya kami buatkan pekerjaan dan yang bekerja nanti biar teman-teman semuanya warga Surabaya," katanya.