Polresta Banyumas Sediakan Vaksinasi Mobile di Sekolah Awal 2022
Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Warga menerima suntikan vaksin Covid-19 di atas kendaraan mobile vaksinasi Covid-19. | Foto: ANTARA/Kornelis Kaha
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Polresta Banyumas, Jawa Tengah, akan melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 pada awal 2022. Langkah ini untuk mencegah terjadinya gelombang empat pandemi Covid-19.
Per akhir tahun, tingkat vaksinasi di Banyumas yaitu 79,1 persen atau 1.106.035 orang untuk dosis 1, dan 64,6 persen, dan 903.784 orang untuk dosis 2 dari target 1.398.472 orang. Sementara lansia yang sudah divaksinasi yaitu 176.678 orang atau 91 persen dan anak-anak sebanyak 18.929 atau 11,9 persen.
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol M Firman L Hakim mengatakan, awal tahun ini pihak kepolisian akan mengerahkan vaksinasi mobile di sekolah untuk mempercepat vaksinasi anak. Vaksinasi anak telah dimulai di Banyumas sejak pertengahan Desember 2021.
"Tahun depan kita akan mulai vaksinasi di beberapa lokasi SD. Mumpung tahun ajaran baru pelajaran belum banyak, kita akan datang ke SD jemput bola dalam rangka vaksinasi," kata dia saat press release akhir 2021 di Polresta Banyumas, Jumat (31/12).
Menurut Firman, pihaknya telah menyiapkan tenaga kesehatan dan vaksin untuk vaksinasi mobile tersebut. Tinggal menentukan sekolah-sekolah mana yang akan disasar untuk dilakukan vaksinasi.
Ia menambahkan, saat ini kepolisian bersama pemda tengah berupaya agar Banyumas tidak mengalami gelombang keempat Covid-19 usai Libur Natal dan Tahun Baru 2022. Apalagi dalam waktu empat bulan terakhir ini, upaya pemda, kepolisian, dan TNI telah berhasil menurunkan level PPKM Banyumas ke level 1.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan yakni melaksanakan strategi sekat di hulu dalam rangka pencegahan, mengoptimalkan PPKM Mikro tingkat desa, akselerasi community policing, serta akselerasi vaksinasi.
"Kita melakukan tracing dan testing di spot-spot tertentu, bahkan vaksin mobile di alun-alun dan mall," kata Firman.
Untuk pemudik atau warga Banyumas yang pulang kampung dari luar kota, dipantau dengan menggunakan stiker khusus di rumahnya, sehingga mengurangi potensi penyebaran Covid-19.
"Jangan sampai terjadi gelombang 4, jangan sampai ini (Level 1) rusak karena euforia malam Tahun Baru. Apalagi sekarang ada varian Omicron yang sampai sekarang belum tahu vaksin apa yang sakti," ujar Firman.