Prodi Magister Kimia UII Cetak Lulusan Perdana
Red: Fernan Rahadi
Lulusan pertama Program Studi Magister Kimia (PSMK) FMIPA UII, Puthut Mahaendro Dananjoyo (ketiga dari kanan) bersama dosen pembimbing, dosen penguji dan Ketua PSMK FMIPA UII, Allwar (paling kiri) | Foto: dokpri
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Program Studi Magister Kimia (PSMK), Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil mencetak lulusan perdana. Ia adalah Puthut Mahaendro Dananjoyo yang menjadi lulusan perdana setelah menempuh ujian tesis dan dinyatakan lulus oleh tim penguji, Selasa (28/12) lalu.
Ketua PSMK FMIPA UII, Allwar merasa bangga Prodi yang didirikan Desember 2018 tersebut sudah meluluskan satu orang.
"Hal yang lebih membanggakan lulusan perdana ini seorang dokter dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Dia berhasil menciptakan saleb natural anti jerawat dari bahan pala dan jintan hitam," kata Allwar, dalam siaran pers, Senin (3/1).
Dalam ujian tesisnya, Puthut diuji tiga dosen yaitu Dwiarso Rubiyanto, Tatang Shabur Julianto, dan Prof Fatimah. Sedangkan dosen pembimbing ada dua yaitu Dwiarso Rubiyanto dan Farida Hayati dari Jurusan Farmasi FMIPA UII.
"Saya sangat bangga sekali terhadap lulusan perdana PSMK UII, dengan kualifikasi bagus sekali. Nilai dapat A. Pengujinya, Prof Is Fatimah, dan Dr Tatang Shabur. Prof Is Fatimah ahli di bidang material, sedang Pak Tatang ahli di bidang bahan alam," katanya.
Allwar mengatakan, lulusan perdana seorang dokter menunjukkan PSMK UII tidak hanya menerima mahasiswa dari jurusan kimia saja. Tetapi PSMK UII menerima mahasiswa dari prodi lain yang ilmunya masih berkorelasi.
"Alumni kedokteran dan pertanian yang ingin mempelajari bahan alam untuk pengembangan pangan, di PSMK UII sudah terbentuk sejak dari awal. Bagi mereka yang ingin mengembangkan bakteri, kita mempunyai bahan alam. Inilah kekuatan PSMK," kata Allwar.
Allwar menambahkan PSMK UII mendorong dan memberikan fasilitas kepada setiap mahasiswa agar bisa lulus tepat waktu. PSMK UII memiliki instrumen di antaranya, Forside Analizer (FSA) untuk mengukur pori-pori, XRD, SEM, GSA, HPLC, GC, GCMS, dan NMR.
"Semua instrumentasi tersebut untuk pengembangan bagi Program S2 maupun S3 Kimia UII. Keberadaan instrumentasi ini mempercepat kelulusan program S2 atau tepat waktu kelulusannya," ujar Allwar.
Program Studi Kimia FMIPA UII sudah terakreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Prodi Kimia FMIPA UII Juga telah terakreditasi Internasional dari Royal Society of Chemistry (RSC).
PSMK UII memiliki tiga konsentrasi yaitu pertama, Pengembangan Minyak Atsiri. Fokus penelitian topik unggulan pengembangan minyak atsiri meliputi isolasi dan sintesis turunan minyak atsiri (minyak cengkeh, minyak jahe, minyak nilam, minyak melati, dan lain-lain.
Kedua, Material dan Elektrokimia untuk Manusia dan Lingkungan. Konsentrasi ini memfokuskan pada pengembangan bidang material. Di antaranya, material kelas zeolite dan lempung alam maupun sintetik, silica, karbida, material berbasis selulosa alam, pati alam, dan limbah indutri pertanian.
Selain itu, juga material karbon aktif, material berbasis bahan tambang, material semikonduktor, material marnegtik, material berbasis kitin dan kitosan, serta material polimer alam dan sintetik. Juga penelitian elektrokimia untuk energi dan lingkungan berfokus pada pendekatan teknologi elektrokimia untuk manusia dan lingkungan, meliputi aplikasi elektrokimia untuk sensor berbasis enzim (elektroanalisis), degradasi limbah cair (elektrodegradasi), dan disinfeksi air (elektrodisinfeksi).
Ketiga, Pengembangan Bahan Alam. Konsentrasi ini menekankan pada penelitian unggulan isolasi dan sintesis non atsiri untuk kesehatan dan pangan berfokus pada pengembangan obat berbasis bahan alam tumbuhan dan sintesis organik, modifikasi dan deversifikasi pangan, serta pengembangan pestisida alamiah.
Sementara Puthut merasa senang menjadi lulusan pertama di PSMK FMIPA UII. Ia tertarik masuk ke Magister Kimia karena ilmu kimia merupakan basic dari semua sciences. "“Saya senang bisa meninggalkan legacy di PSMK UII. Kalau kita kenal basic-nya, akan lebih mudah mengerjakan ilmu yang lain-lain," kata Puthut.
Selama kuliah, Puthut mengaku suasana perkuliahan sangat bersahabat. Ia merasa diterima seperti anggota keluarga. PSMK UII memiliki tiga profesor yaitu Prof Is Fatimah, Prof Riyanto, dan Prof Agus Taftazani.
"Mereka sangat welcome banget. Sistem belajarnya seperti diskusi. Apa yang ingin kita tahu, mereka mengajak ngobrol. Dosen pembimbing juga sama. Sistem belajarnya tidak seperti guru dan murid," kata Puthut.