BPBD Jatim Diminta Proaktif Lakukan Mitigasi Bencana
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
BPBD Jatim Diminta Proaktif Lakukan Mitigasi Bencana (ilustrasi). | Foto: Republika/Bayu Adji P
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) proaktif dalam melakukan antisipasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat La Nina. Apalagi, kata dia, saat ini Indonesia termasuk Jatim telah memasuki puncak musim penghujan. Ia mengingatkan BPBD tidak sampai terlambat mengantisipasi potensi bencana.
"Fenomena La Nina diikuti Hidrometeorologi yang berakibat timbulnya bencana banjir bandang, puting beliung, longsor, dan banjir harus benar-benar diantisipasi dengan mitigasi yang komprehensif serta kordinasi yang efektif," kata Khofifah di Surabaya, Senin (3/1).
Khofifah mencontohkan banjir lahar dingin dari Gunung Semeru yang kembali terjadi menjadi bukti bahwa perubahan iklim dan kebencanaan berlangsung secara dinamis. Oleh karenanya, mitigasi bencana, kewaspadaan menjadi sesuatu yang harus terus dikoordinasikan kepada semua pihak. Sehingga dampak bencana bisa benar-benar diantisipasi.
Mengawali 2022, Khofifah juga meminta kepada jajaran OPD di lingkungan Pemprov Jatim untuk terus bergerak merespon secara cepat apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat. Baik jajaran di bidang perdagangan, kesehatan, pendidikan, hingga semua sektor untuk bergerak mengantisipasi segala hal yang dibutuhkan masyarakat. "Intinya adalah mitigasi, kordinasi, dan solusi efektif dari semua pihak," ujarnya.
Khusus bidang pendidikan, Khofifah secara meminta agar dilakukan persiapan lebih detail terkait kesiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Apalagi capaian vaksinasi Covid-19 Jatim sudah di atas 60 persen bagi Lansia dan 70 persen bagi umum. Khofifah mengungkapkan bahwa Jatim bisa segera bersiap untuk melaksanakan PTM penuh sesuai capaian vaksinasi di unit pendidikan.
"Sementara vaksinasi anak umur 6-11 tahun di atas 60 persen telah dicapai 5 kabupaten/ kota. Maka, segera berkoordinasi dengan gugus Covid-19 di semua kabupaten/ kota terkait dimulainya pembelajaran tatap muka segera dilakukan disertai penerapan Prokes dengan ketat," kata dia.