SAR Hentikan Pencarian Wisatawan Terseret Ombak di Parangtritis
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Korban tenggelam (ilustrasi). | Foto: Antara
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Tim SAR gabungan menghentikan pencarian terhadap satu wisatawan yang terseret ombak di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, DIY, Rabu (5/1). Pencarian korban atas nama Fatih Abdi Muzaki (13), warga Bekasi ini dihentikan setelah tujuh hari dilakukan pencarian.
Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta, Lalu Wahyu Effendi mengatakan, hasil pencarian korban masih nihil hingga hari ketujuh. Pencarian sendiri sudah dilakukan sejak korban terseret ombak pada 30 Desember 2021 lalu.
"Pencarian memasuki hari ketujuh, sampai pukul 17.00 WIB hasil pencarian masih nihil atau belum ditemukan," kata Wahyu kepada wartawan, Rabu (5/1).
Wahyu menuturkan, pencarian oleh tim SAR gabungan sudah dilakukan secara maksimal. Pencarian dilakukan dengan menurunkan dua unit jet sky, satu unit kendaraan amphibious, dan dibantu dengan alat utama SAR Ditpolair Polda DIY dan perahu jukung dari sar satlinmas.
"Alat utama tersebut selama tujuh hari melakukan penyisiran di laut yang tergabung di SRU Laut," jelasnya.
Selain itu, pencarian juga sudah dimaksimalkan menggunakan drone untuk melakukan pencarian lewat udara. Termasuk pencarian yang didukung oleh seluruh potensi SAR yang ada dengan total SAR gabungan sekitar 100 personel.
Korban merupakan wisatawan yang masuk dalam rombongan dari Pondok Pesantren Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. Karena dihentikannya pencarian, maka tim SAR pun melakukan evaluasi dan koordinasi dengan semua pihak, termasuk pihak keluarga dan pengurus pondok pesantren.
"Pencarian ditutup di hari ketujuh atas persetujuan dari keluarga korban. Namun, apabila pada hari berikutnya korban ditemukan atau ditemukan tanda-tanda korban maka operasi dapat dibuka kembali," ujar Wahyu.
Meskipun pencarian sudah ditutup, pihaknya terus berkoordinasi dengan SAR Ditpolair Polda DIY, SAR Satlinmas Wilayah Tiga Parangtritis, serta SAR Satlimas dari Gunungkidul sampai ke Pantai Glagah. Pihaknya juga berkoordinasi dengan nelayan di pesisir pantai selatan DIY.
Selain itu, kata Wahyu, koordinasi juga dilakukan dengan tim SAR yang ada di pesisir Jawa Timur. Mulai dari Pacitan, Malang, Jember, hingga ke Banyuwangi, mengingat arus laut di hari kejadian dan selama pencarian mengarah ke timur.
"Namun, tidak menutup kemungkinan korban terbawa ke arah barat dari lokasi kejadian. Jadi, kami juga koordinasi dengan potensi SAR yang ada di pesisir bagian barat yaitu dari Purworejo, Kebumen, sampai ke Cilacap," jelas Wahyu.