Tim SAR Pasang Alat Peringatan Dini Bencana di Gunung Semeru
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tim SAR Pasang Alat Peringatan Dini Bencana di Gunung Semeru (ilustrasi). | Foto: ANTARA/SENO
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pembina SAR Surabaya, Saiful Hasan mengungkapkan, sampai saat ini belum ada CCTV yang khusus memantau banjir lahar di Gunung Semeru. Maka dari itu, pihaknya memasang alat itu di beberapa titik untuk sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) bagi masyarakat setempat.
EWS CCTV pemantauan lahar Semeru yang dipasang terdiri dari dua tower dengan tinggi masing-masing 20 meter. Tower tersebut dilengkapi tiga CCTV khusus jarak jauh beserta solar panel dan PTP transmission unit yang ditempatkan di daerah hulu, Curah Kobokan dan Kamar A.
"Satu tower base station dan monitoring di Kajar Kuning, satu monitoring station di Sumbersari Pronojiwo," ujarnya, Senin (10/1).
Selain itu, lanjut Saiful, CCTV EWS ini juga dilengkapi satu Radio Pancar Ulang di Kebon Agung Sumberwuluh untuk memaksimalkan komunikasi frekuensi handytalkie (HT) dari daerah hulu sampai hilir. Nantinya, relawan bisa berkomunikasi secara cepat lewat HT itu.
"Relawan-relawan lokal yang merupakan penduduk dari beberapa desa di sepanjang kanal lahar Besuk Kobokan akan dilengkapi dengan perangkat HT agar informasi pemantauan Semeru bisa tersampaikan dengan cepat dan luas," kata dia.
Dengan monitoring area yang siaga selama 7 hari dan 24 jam, disertai jaring komunikasi yang cepat ke stakeholder dan penduduk lebih meluas, maka langkah mitigasi bahaya dari aktivitas vulkanik Semeru bisa lebih maksimal. "Nantinya bisa dipantau oleh masyarakat sekitar secara mandiri di perangkat handphone masing-masing realtime," kata dia.