Senin 10 Jan 2022 22:07 WIB

Kementan Dorong Peningkatan Produksi dan Ekspor Kacang Tanah

Komoditas pangan lokal Indonesia harus didorong memasuki pasar internasional

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Petani memanen kacang tanah di area persawahan Desa Paron, Kediri, Jawa Timur, (ilustrasi). Mentan SYL mengatakan pengembangan budidaya kacang tanah harus diwujudkan dengan konsep pertanian yang terintegrasi sehingga tidak hanya memproduksi kacang tanah namun juga mendorong peningkatan produksi komoditas lainnya.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Petani memanen kacang tanah di area persawahan Desa Paron, Kediri, Jawa Timur, (ilustrasi). Mentan SYL mengatakan pengembangan budidaya kacang tanah harus diwujudkan dengan konsep pertanian yang terintegrasi sehingga tidak hanya memproduksi kacang tanah namun juga mendorong peningkatan produksi komoditas lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong peningkatan produksi dan ekspor kacang tanah nasional. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), mengatakan, upaya tersebut guna meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi nasional dengan memanfaatkan sumber daya pertanian yang besar.

Syahrul mengatakan, komoditas pangan lokal Indonesia harus didorong memasuki pasar-pasar konsumsi internasional. Oleh karenanya, pangan lokal harus dipersiapkan dan diperkenalkan dengan baik sehingga mampu menggaet perhatian pasar ekspor.

Baca Juga

"Ini adalah yang diharapkan presiden, yakni melalukan reguler maksimum. Jadi kegiatan regulernya, bupati kita kawal dan mengkorporasikan petani, di mana dari hulu ke hilirnya kita asistensi sampai dengan tingkat off taker sehingga pasarnya disiapkan dengan baik," katanya dalam pernyataan resmi Kementan, Sein (10/1/2022).

SYL menambahkan pengembangan budidaya kacang tanah pun harus diwujudkan dengan konsep pertanian yang terintegrasi sehingga tidak hanya memproduksi kacang tanah namun juga mendorong peningkatan produksi komoditas lainnya.

Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan petani melalui pemanfaatan potensi pertanian yang ada secara optimal.

"Kita akan terapkan teknologi, petani tidak hanya tanam kacang tapi juga bisa disisipkan tanaman kedelai dan jagung serta lainnya yang akan panen bergantian dalam satu hamparan sehingga stagnasi aktivitas perekonomian masyarakat bisa kita perkecil," bebernya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Suwandi, menambahkan guna memperkuat pertumbuhan ekonomi makro Kementan mendukung upaya diversifikasi pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan pangan, meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dan menjadikan kacang tanah sebagai komoditas andalan ekspor.

Menurut Suwandi secara optimis hal ini dapat diwujudkan mengingat produksi kacang tanah di Indonesia tahun 2020 naik 0,74 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 437 ribu ton dan komoditas kacang tanah sendiri menyumbang Rp 152,5 miliar dari total ekspor pertanian Rp 352,09 triliun.

"Hari ini kita panen, berikutnya luas tanam kita upayakan meningkat dari tahun kemarin, jadi panennya bisa lebih banyak lagi. Ke depan kita dorong ekspor tidak lagi dalam bentuk komoditi, namun dalam bentuk produk jadi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement