Senin 10 Jan 2022 23:59 WIB

Harga Ayam Ras di Medan Bertahan Mahal

Harga ayam selama tiga pekan terakhir terus bergerak naik.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang pedagang menata ayam petik di pasar tradisional (ilustrasi). Harga ayam di Medan bertahan mahal.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Seorang pedagang menata ayam petik di pasar tradisional (ilustrasi). Harga ayam di Medan bertahan mahal.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Harga daging ayam ras di pasar Kota Medan masih bertahan mahal antara Rp35. 000-Rp40.000 per kg sebagai dampak permintaan yang masih menguat di tengah stok yang menipis.

"Harga daging ayam ras memang masih mahal Rp 40. 000 per kg karena pasokan juga masih belum banyak, sementara permintaan tetap tinggi usai libur Natal dan Tahun Baru," ujar Sujono, pedagang ayam di Pasar Tanjungsari, Medan, Senin (10/1/2021).

Baca Juga

Harga ayam selama tiga pekan terakhir terus bergerak naik dari Rp 30.000-Rp 35.000 menjadi Rp 40. 000 per kg.

Menurut dia, permintaan ayam ras masih terus naik sementara pasokan belum banyak usai libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Permintaan ayam ras terus meningkat karena harga hasil laut bertahan mahal atau tidak turun-turun sebagai dampak nelayan masih susah ke laut akibat cuaca buruk.

Harga udang berukuran sedang misalnya bertahan, paling murah Rp 80.000 per kg dan ikan gembung Rp 40.000 - Rp 50.000 per kg. Ditambah mulai banyaknya acara pesta perkawinan dan bisnis restoran dan kafe yang mulai lancar.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara (Sumut) Barita Sihite mengatakan harga ayam ras memang tren menguat di pasar. Disperindag Sumut terus memantau dan sudah mewanti-wanti pemasok untuk semakin memperlancar pasokan. Pedagang, kata dia, juga sudah diingatkan tidak menaikkan harga di luar batas kewajaran.

Produksi ayam di Sumut biasanya berkisar 142.068 ton dan mencukupi kebutuhan konsumen. Dengan produksi sebanyak itu, kata dia, Sumut berada di urutan kelima sebagai produksi terbesar ayam di Indonesia.

"Mudah-mudahan harga akan turun mulai pekan ini juga karena hasil pantauan produksi semakin banyak dan distribusi bertambah lancar," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement