Fikes UMM Buka Peluang Beasiswa dan Kerja Sama Internasional

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin

Fikes UMM Buka Peluang Beasiswa dan Kerja Sama Internasional. Kampus UMM di Malang.
Fikes UMM Buka Peluang Beasiswa dan Kerja Sama Internasional. Kampus UMM di Malang. | Foto: afifah07.student.umm.ac.id

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Jalinan kerja sama memiliki peranan penting dalam rangka memajukan pendidikan Indonesia. Meningkatkan kapasitas hingga mencapai global competitiveness bersama dengan universitas-universitas top dunia.

Hal tersebut disampaikan Rektor UMM, Fauzan pada seminar Internasional Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Seminar ini membahas tuntas peluang beasiswa dan kerja sama di bidang kesehatan. Seminar ini turut mengundang pihak kedutaan besar internasional di Eropa dan Asia. 

Menurut Fauzan, ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas universitas. Lebih utamanya dalam bidang kesehatan baik di jurusan keperawatan, farmasi dan fisioterapi. Sebab itu, UMM harus terus melebarkan sayap berinisiatif mengenalkan kampus sekaligus membangun kerja sama dengan universitas-universitas di dunia.

"Ini bisa berupa pertukaran dosen, penelitian bersama bahkan dimungkinkan untuk pertukaran mahasiswa,” kata Fauzan.

Baca Juga

Perwakilan Kedubes Polandia untuk Indonesia, Michal Weglarz mengatakan, ada sederet universitas yang menyediakan pendidikan kesehatan dengan menggunakan bahasa Inggris. Lublin, Gdanks, Krakow adalah beberapa kota yang memiliki univesitas dengan pendidikan bidang kesehatan.

Menurut Michal, ada berbagai keuntungan yang bisa didapatkan saat menimba ilmu di Polandia. Pertama, lulusan diploma dari program bisa diakui di beragam negara eropa serta dunia termasuk Australia dan Amerika. Adapula satu tahun program premedical course yang bisa diikuti serta pelatihan usai menyelesaikan studi.

Biaya studi dan hidup di Polandia juga dinilai cukup kompetitif. "Jadi saya rasa belajar di Polandia merupakan satu pengalaman yang menarik bagi teman-teman,” ungkapnya.

Sementara itu, Dekan Fikes UMM, Yoyok Bekti Prasetyo menjelaskan, Kedubes merupakan perwakilan dari negara masing-masing yang memiliki hubungan erat dengan Indonesia. Sebab itu, situasi ini dirasa sangat strategis untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini khususnya untuk SDM yang ada di Fikes UMM.

Sejauh ini, kata Yoyok, para mahasiswa dan dosen FIKES UMM mampu memainkan peran penting dengan baik. Berkolaborasi dalam kegiatan, penelitian serta seminar yang sudah dilaksanakan beberapa kali. Salah satunya dengan berkolaborasi dengan para atase dan kedutaan yang ada di Eropa dan Asia.

Saat ini pihaknya juga tengah membangun komunikasi dengan universitas dan kedutaan yang ada di benua Amerika. Selanjutnya, Fikes UMM juga akan mengadakan acara-acara serupa guna mempercepat pengenalan fakultas tersebut di mata masyarakat global. "Sehingga, exposure yang didapat lebih besar," ucapnya dalam siaran resmi yang diterima Republika, Rabu (12/1).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Ayo Ikut Program Online Scholarship Competition 2022

6.080 Mahasiswa Unila Terima Beasiswa Sepanjang 2021

Mahasiswa UMM Juara Podcast Nasional 

UMM Torehkan Banyak Prestasi Sepanjang 2021

Satpam UMM Juara di Kompetisi Keamanan

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark