Empat Juta Warga Jateng yang Belum Divaksin

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin

Kapolda Jateng: Tinggal 4 Juta Warga Jateng yang Belum Divaksin (ilustrasi).
Kapolda Jateng: Tinggal 4 Juta Warga Jateng yang Belum Divaksin (ilustrasi). | Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin

REPUBLIKA.CO.ID,SALATIGA -- Sedikitnya 24 juta dari 28 juta populasi penduduk Jawa Tengah telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Sisa --sebanyak 4 juta penduduk Jawa Tengah—bakal dituntaskan melalui gerakan maksimalisasi Polda Jawa Tengah bersama dengan Pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

Hal ini ditegaskan oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi di sela meninjau pelaksanaan vaksinasi anak usia 6 -11 tahun di SDN Randuacir 03, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Jumat  (14/1).

Menurutnya, Polda Jawa Tengah bakal mendukung Pemprov Jawa Tengah melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 di masyarakat, guna mengejar capaian program vaksinasi bagi seluruh warga Jawa Tengah. Terlebih saat ini kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah juga masih rendah.  

Saat ini, jumlah kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah --per Jumat-- ini hanya tersisa 92 orang. “Ini menjadi momentum yang tepat untuk melakukan percepatan vaksinasi di masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga

Kapolda juga menyampaikan, secara rinci program vaksinasi untuk kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) dan anak usia 6 -11 tahun cukup menjadi perhatian Polda Jawa Tengah. Saat ini program vaksinasi lansia di Jawa Tengah cakupanya masih mencapai mencapai 76 persen.

Sementara untuk vaksinasi anak usia 6 -11 tahhun –untuk Sementara ini—baru mencapai 47 persen. “Maka, selama 15 hari ke depan terus kita genjot vaksinasi tersebut sehingga 3 juta anak di Jawa Tengah sudah mendapatkan layanan vaksinasi Covid-19 sampai akhir Januari nanti,” lanjutnya.

Kapolda juga berharap, dengan adanya akselerasi vaksinasi di Jawa Tengah dapat berdampak positif terhadap pembangunan nasional. Karena herd immunity (kekebalan komunal) akan segera dapat tercapai.

“Kita semua harus bekerja keras untuk membangun herd immunity agar dapat mendukung pembangunan nasional, caranya --selain dengan mempercepat cakupan vaksinasi-- juga harus terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan,” tandas kapolda.

Sementara itu, Wali Kota Salatiga, Yuliyanto menambahkan, sejak Kamis (30/12), tidak ada lgi tambahan kasus positif Covid-19 di daerahnya. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat untuk terus menjaga kedisiplinan dalam melaksanakan protocol kesehatan semakin tinggi.

Untuk itu, wali kota juga berharap kesadaran masyarakat untuk mendapat vaksinasi sebagai upaya perlindungan dari risiko Covid-19 juga harus ditingkatkan. “Salah satuunya melalui vaksinasi anak yang saat ini masih terus dikebut,” jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Januari, Pemkot Yogya Targetkan 24 Ribu Lansia Dapatkan Booster

Ribuan Vaksin Dikabarkan Kedaluarsa, Daerah Diminta Rajin Input Data

Filipina Larang Orang Belum Divaksinasi Gunakan Transportasi Umum

WHO: Varian Omicron Menimbulkan Bahaya Bagi yang tidak Divaksinasi

Awali tahun 2022, Xendit Dukung Mobil Vaksin Kemenparekraf di NTT-NTB

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark