Ahad 16 Jan 2022 14:31 WIB

Hunian Sementara Pengungsi Semeru Siap Ditempati Saat Lebaran

Pembangunan Huntara bagi pengungsi terdampak erupsi Gunung Semeru terus dikebut.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Pekerja menyelesaikan pembangunan hunian sementara (Huntara) warga terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (14/1/2022). Pembangunan Huntara sebanyak 1.500 unit tersebut ditargetkan bisa ditempati sebelum Lebaran Idul Fitri 2022.
Foto: Antara/Seno
Pekerja menyelesaikan pembangunan hunian sementara (Huntara) warga terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (14/1/2022). Pembangunan Huntara sebanyak 1.500 unit tersebut ditargetkan bisa ditempati sebelum Lebaran Idul Fitri 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan hunian sementara (Huntara) bagi korban terdampak erupsi Gunung Semeru bisa ditempati saat Lebaran Idul Fitri. Khofifah menyatakan, saat ini sudah ada satu unit contoh huntara yang selesai dibangun dan akan menjadi acuan untuk standar pembangunan selanjutnya.

"Insya Allah satu setengah bulan ke depan Huntara ini selesai dan Lebaran bisa segera ditempati," kata Khofifah.

Baca Juga

Khofifah menerangkan, saat ini pembangunan Huntara bagi pengungsi terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang terus dikebut. Infrastruktur air dan instalasi listrik, kata dia, tengah disiapkan bersamaan dengan pembangunan hunian tetap.

Khofifah menjelaskan, total lahan yang disediakan untuk hunian seluas 81 hektar, yang seluruhnya milik Perhutani. Dari jumlah luasan tersebut, rencananya akan didirikan 2.000 unit hunian sementara di tahap pertama.

"Huntara yang akan ditempati 1.951 KK dari Desa Sumber Mujur ini berukuran 10x14 dengan luas bangunan 6x4,8 meter. Terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, serta fasilitas penunjang lainnya," ujarnya.

Di lokasi Huntara tersebut, tambah dia, juga akan didirikan beberapa fasilitas umum. Di antaranya masjid, kandang terpadu, TPQ, madrasah, sekolah, balai pertemuan, fasilitas ekonomi, serta ada lahan pemakaman, dan lain sebagainya.

Mulusnya pembangunan Huntara, kata Khofifah, juga tidak lepas dari izin yang sudah dikantongi melalui surat keputusan yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Saya memberikan apresiasi yang luar biasa atas percepatan yang telah dilakukan Pemkab dan jajaran Forkopimda Lumajang, relawan dan TNI," kata Khofifah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement