Komedian asal Amerika Serikat, Lewis Black, pernah berkata "Saya menyukai kopi karena itu memberiku ilusi bahwa saya barangkali terjaga". Benarkah kopi bisa menghilangkan ngantuk atau itu cuma ilusi seperti yang disampaikan oleh Lewis Black?
Setidaknya ada 10 zat yang terkandung dalam kopi yaitu kafein, air, ethyphaenol, Dicaffeoylquinic Acid, Quinic Acid, Dimethyl Disulfide, Acetylmethylcarbinol, Putrescine, Trigonelline dan Niacin. Zat-zat ini kemudian bereaksi selama kopi diproses mulai dari ceri kopi dipetik hingga green beans atau gabah kopi diroasting.
Kemudian ketika bubuk kopi kita seduh, sebenarnya hal itu merupakan proses mengekstrasi zat-zat yang ada. Seperti Ethyphenol yang beraksi mengeluarkan aroma saat bubuk kopi kita seduh, kemudian Dicaffeoylquinic Acid menghasilkan rasa asam pada kopi. Tetapi diantara zat-zat itu, yang paling dianggap 'bertanggungjawab' membuat kita melek setelah meminum kopi adalah kafein.
Apa sih kafein itu? kafein merupakan jenis senyawa alkaloid xantina. Sebenarnya, kafein bukan cuma ditemukan pada kopi saja, tetapi juga bisa ditemukan pada teh, cokelat hingga minuman energi. Ketika kita meminum kopi, maka kafein akan terserap dalam aliran darah. Kafein kemudian merangsang pusat syaraf manusia, dengan menekan reseptor adenosine. Adenosine adalah neurotransmiter, senyawa kimiawi dalam tubuh yang bertugas menyampaikan pesan antara satu sel saraf ke sel saraf tujuan, yang membuat otak merasa rileks, tubuh merasa lelah dan memicu rasa kantuk.
Kafein lah yang memblok perkembangan senyawa adonesine dalam reseptor-reseptor di otak kita. Sehingga sistem kerja syaraf kita akan menjadi lebih tajam dan kuat, dan rasa kantuk melemah. Umumnya, dalam secangkir kopi mengandung 85 mg kafein. Satu hal yang perlu diketahui, efek kafein akan berbeda-beda pada setiap orang. Bagi mereka yang toleran terhadap kafein, mungkin meminum secangkir kopi mungkin akan membuat tubuh terasa segar hanya beberapa menit saja sebelum menghilang. Tetapi ada juga orang yang efek kafein akan bertahan cukup lama di dalam tubuh mereka, bahkan hingga beberapa jam.
Menurut, Kimberly Fenn, seorang profesor kognisi dan ilmu saraf kognitif di Michigan State University, kafein atau kandungan dalam kopi kemungkinan akan meningkatkan suasana hati dan kewaspadaan seseorang. Selain itu, juga dapat membantu tingkat fokus seseorang untuk mengerjakan tugas-tugas sederhana. Namun, ternyata tidak akan banyak membantu untuk membantu meningkatkan tugas-tugas yang lebih kompleks.
"Kafein tidak bisa menggantikan tidur malam," kata Fenn, dilansir laman Upi.com.
Berusaha terjaga alias bergadang dengan kopi agar lebih fokus boleh dibilang mitos. Sebaliknya, tidur berkualitas adalah kunci agar seseorang dapat fokus dan produktif dalam aktivitas harian.
Kurang tidur dapat mengganggu kinerja pada kedua tugas yang dikerjakan. Kafein membantu orang berhasil mencapai tugas yang lebih mudah, tetapi bukan yang lebih sulit, menurut studi tersebut.
"Jika Anda kurang tidur, penggunaan kafein hanya akan membantu Anda dengan waktu reaksi, bukan dengan mampu mengingat langkah-langkah yang perlu Anda lakukan dalam suatu prosedur," kata Michael Breus, pakar obat tidur dan psikolog klinis di Los Angeles yang tidak memiliki hubungan dengan studi.
Jadi boleh disimpulkan bahwa kopi memang bisa menghilangkan rasa lelah dan ngantuk pada diri seseorang. Tetapi efeknya berbeda untuk setiap orang, sehingga tidak bisa dipastikan jika meminum kopi maka akan kuat begadang semalam suntuk.