REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penampilan Nidji di Jakarta International Stadium (JIS) menjadi salah satu top trending di Twitter. Nidji yang kini tampil tanpa Giring Ganesha menyanyikan salah satu lagu yang cukup fenomenal berjudul "Aku".
"Yakinlah aku tuhan dia bukan milikku, biarkan waktu, waktu hapus aku,... " demikian salah satu kutipan lirik yang dibawakan Nidji.
Nidji tampil di salah satu sisi tribun Jakarta Internasional Stadium (JIS). Nidji yang kini hadir dengan vokalis Yusuf Ubay terlihat maksimal dan membuat kagum mereka yang menyaksikan. Selain lagu "Aku", Giring juga menyanyikan soundtrack "Laskar Pelangi' yang ikut melambungkan grup band tersebut.
Salah satu yang menonton adalah Gubernur DKI Anies Baswedan. Gubernur Anies melihat Nidji dari atas lapangan rumput. Anies pun tampak tepuk tangan ketika Nidji tampil.
Netizen memberikan komentar beragam. Ada yang melihat ini sebagai salah satu bentuk sindiran terhadap Giring Ganesha yang mengkritik pengerjaan sirkuit formula E di Ancol beberapa waktu lalu. Ada juga yang memuji performa Nidji saat cek sound.
"Sue banget nih, kmrn bikin parodi ngusir2 orang lagi nyanyi nidji, sekarang ngundang nidji tanpa giring, hahaha, bisa aja nih mas Anies," ujar salah satu netizen lewat kicauan di Twitter.
"Pak Anies ini lho, jiand. Kenapa harus Nidji gitu, lho," ujar salah seorang warganet lainnya.
"Nidji keren juga ya... Jempolan. Tanpa giring tapi ya...," kicau seorang netizen.
Sebelumnya vokalis eks Nidji, Giring yang kini jadi politikus PSI sempat menyindir Pemprov DKI terkait dengan pelaksanaan formula E. Giring bahkan sempat mengunjungi langsung lokasi yang akan dijadikan sebagai sirkuit formula E tersebut di Ancol, Jakarta Utara.
"Gua enggak habis pikir uang rakyat Jakarta dihambur-hamburkan seperti ini terus proyek ambisius buat nyapres, ya Allah," kata dia yang sempat terperosok lumpur. Giring mengunggah kunjungannya itu pada Rabu (5/1/2022).
Baca juga : Giring Kritik Sirkuit, Anies Puji Nidji: Spektakuler! Musik Menggelegar, Suara Merdu
Ikuti Whatsapp Channel Republika