Kamis 20 Jan 2022 22:17 WIB

Habiskan Miliaran, Anggota DPRD Heran Masih Terjadi Banjir

DPRD Gresik mendesak Dinas Cipta Karya untuk membuat grand desain saluran air perkotaan

Rep: Boyan/ Red: Partner
.
Foto: network /Boyan
.

Sekretaris Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi (Foto: M. Faiz)
Sekretaris Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi (Foto: M. Faiz)

GRESIK -- Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Gresik, Abdullah Hamdi mengaku heran dengan masalah banjir di wilayah perkotaan Gresik. Pasalnya, setiap tahun sudah ada anggaran miliaran rupiah yang dikucurkan untuk membangun saluran air.

“Tapi kenyataannya, banjir masih saja terus terjadi. Yang terbaru di Pasar Gresik,” ujar dia, Kamis (20/1).

Karena itu, Politisi PKB ini mendesak Dinas Cipta Karya dan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik untuk membuat grand desain saluran air di seluruh wilayah Gresik, sehingga bisa diketahui permasalahannya.

“Mana saja yang perlu diperbaiki, mana saja yang perlu dilebarkan bisa diketahui secara jelas,” ucap Hamdi.

Jika nanti ada grand desain, kata dia, maka akan bisa dihitung kebutuhan anggaran untuk menyelesaikan masalah banjir perkotaan. Dia menilai, jumlahnya juga tidak akan terlalu besar karena hanya beberapa spot saja yang salurannya mengecil.

“Di wilayah kota masih banyak saluran yang sangat lebar. Hanya beberapa titik mengalami penyempitan. Ini yang harus segera diatasi. Terutama bangunan yang berdiri di atas sempadan sungai,” kata Hamdi.

Dia menjelaskan, pembangunan saluran tidak hanya diprioritaskan di lokasi yang ada trotoarnya saja. Tetapi, prioritasnya tetap di saluran yang bermasalah.

“Selama ini, proyek ratusan hingga miliaran rupiah banyak digunakan membangun saluran yang ada di bawah trotoar. Ke depan kami minta dilihat lagi. Mana yang lebih urgen,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik Ida Lailatus Sa'diyah menjelaskan, saat ini pihaknya sudah melakukan grand desain saluran air yang mencakup di wilayah perkotaan gresik, seperti di Kecamatan Gresik, Kebomas, dan Manyar.

“Total ada 27 sistem drainase primer dan 12 sistem drainase lainnya,” ucap dia.

Untuk mengantisipasi banjir wilayah perkotaan, tambah dia, saat ini sudah ada lima rumah pompa air untuk mengantisipasi banjir di wilayah kota. Diantaranya, rumah pompa Gulomantung, Pulopancikan, Kali Towo, Kali tutup Barat dan timur.

“Di samping ada rumah pompa, kami juga ada Satgas Drainase untuk pembersihan aliran air yang tersumbat,” kata dia.

Juru Tulis: M. Faiz

sumber : https://boyanesia.republika.co.id/posts/31940/habiskan-miliaran-anggota-dprd-heran-masih-terjadi-banjir
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement